blank
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto (tengah depan), menyampaikan sambutan pada pembukaan Latkatpuan safety driving and riding.
WONOGIRI (SUARABRU.ID) – Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, menyatakan, korban meninggal karena kecelakaan di Wonogiri perlu perhatian.

Sebab, jumlahnya cukup tinggi. Tahun 2021 sampai Bulan Oktober, telah tercatat ada sebanyak 56 orang meninggal dalam 500 kasus kecelakaan lalu lintas.

”Itu artinya, jumlah kematian dengan korban fatalitas dalam lakalantas (kecelakaan lalu lintas) di Wonogiri, untuk menjadi perhatian kita bersama,” tegas Kapolres.

Kamis (14/10), Kapolres Wonogiri menyampaikan hal itu saat membuka Latihan Peningkatan Kemampuan (Lakatpuan) teknis safety driving and riding Tahun 2021 di halaman Mapolres Wonogiri.

Turut hadir dalam kegiatan ini, para Pejabat Utama (PJU) Polres, perwira, bintara, PNS staf Polres, instruktur dan peserta.

Dua Hari


Kasi Humas Polres AKP Suwondo dan Kasubsi Penmas Humas Aipda Iwan Sumarsono, menyebutkan, peserta Latkatpuan terdiri atas para personel Polres dan angota Polsek se jajaran.
blank
Personel kepolisian Wonogiri, menjalani uji praktik mengendarai kendaraan bermotor secara benar, aman dan mahir.

Kegiatan Latkatpuan ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis (14/10) hari ini dan Jumat (15/10) besok. Menampilkan instruktur dari Korlantas Mabes Polri.

Untuk pembimbingan praktik safety driving and riding kendaraan bermotor (rida dua dan roda empat), bertempat di halaman Gedung Olahraga (GOR) Giri Mandala Wonogiri.

Tujuannya, untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan anggota dalam berkendaraan. Agar mahir dalam mengendarai sepeda motor maupun mobil.

”Supaya mahir dalam berkendaraan secara benar dan aman, serta berhak mendapatkan sertifikatifikasi sebagai master,” tegas Kapolres.

Peserta yang dalam praktik melakukan kesalahan dan pelanggaran, seperti menabrak dan merobohkan patok pembatas, wajib menjalani her atau pengulangan, supaya mahir dan bersih dari kesalahan.

Bambang Pur