blank
Dandim menyerahkan dokumen hasil TMMD di Ketep, kepada Sekda Kabupaten Magelang, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-TMMD di Desa Ketep, Sawangan, Kabupaten Magelang, yang berlangsung selama satu bulan ditutup di Makodim Magelang, hari ini. Semua pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target.

Danrem 072/ Pamungkas, Brigjen TNI Afianto, setelah melihat video kegiatan TMMD yang diputar tadi melihat bagaimana sinergi anggota TNI dan Polri melakukan kegiatan, juga ada seni tradisional yang ditampilkan seperti Wayang Kulit dan Tari Soreng. “Ini jangan pernah dilupakan karena budaya itulah yang bisa mengeratkan, yang bisa menjadikan kita bersama untuk mencintai negeri ini. Kenapa saya perintahkan prajurit dari Papua untuk belajar Tari Soreng, agar mereka juga tahu bahwa budaya di negeri ini sangat banyak,” katanya.

Dengan memelihara budaya lokal, apabila ada orang yang datang ke wilayah itu harus diperkenalkan dengan budaya yang ada. Karena budaya yang bisa menjadikan kita erat, meski berbeda-beda suku bangsa, agama dan ras, tetap satu jua. “Dicengkeram dengan Burung Garuda di sana tertulis Bhinneka Tunggal Ika,” katanya menggambarkan Lambang Negara kita.

Selebihnya dikatakan, kadang kita melupakan itu. Dia melihat di video yang diputar tadi TNI bersama rakyat kompak. Dia melihat seorang kakek ikut terlibat dalam TMMD. “TNI ojo medeni karo rakyat (TNI jangan membuat takut rakyat),” katanya.

Karena TNI sudah membuat kegiatan secara sinergis. Bohong kalau melakukan sesuatu bekerja sendiri. Untuk itu ajak semua komponen yang ada.

Diingatkan, tidak benar kalau ada yang merasa hebat. Tidak hanya TNI, tidak hanya Polri. Kalau seperti itu tidak optimal dalam melakukan kegiatan.

Yang paling penting kegiatan Forkompinda juga saling sinergi.
Dalam melakukan vaksinasi warga harus diajak. Karena itu bentuk kebersamaan, maka jangan saling melupakan.

“Budaya kita sangat luhur, teposeliro, untuk itu mari kita tingkatkan unsur budayanya,” pintanya.

Tol Kayangan

Kalau di Ketep ada objek wisata Tol Kayangan, menurut dia, itulah kesempatan untuk mengangkat wisata di daerah itu.Dia sarankan, turunkan tujuh bidadari. Itu karena sudah berani menamakan Tol Kayangan.

“Turunkan bidadari dengan selendangnya, dalam bentuk kesenian yang ada. Misalnya Tari Joko Tarub, atau Bidadari Nawangwulan. Turunkan di sana.
Agar menarik, sembunyikan selendangnya. Warga yang bisa menemukan selendang diberi hadiah satu paket sayur,” katanya.

Dengan cara itu akan memberdayakan potensi yang ada di sana. Sebab Ketep merupakan lereng Gunung Merapi dengan aneka tanaman sayuran.

Dandim Letkol Rohmadi dalam acara penyerahan hasil TMMD ke-112 tahun 2021 dan sengkuyung tahap III tahun 2021 itu mengatakan, selama satu bulan penuh para prajurit TNI, Satgas TMMD, Polri, pemerintah daerah dan instansi terkait serta segenap komponen masyarakat saling bahu membahu menyelesaikan TMMD. Kebersamaan itu merupakan sinergitas yang positif dalam menyiapkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat Kabupaten dan Kota Magelang, serta pertahanan negara.

Sasaran fisiknya berupa pembangunan insfrastruktur, sarana transportasi, berupa cor blok jalan, senderan, saluran irigasi, rehab rumah tidak layak huni, dan peningkatan saluran drainase. Juga diimbngi sasaran nonfisik berupa vaksinasi, baksos, penanaman pohon, penyuluhan belanegara, bahaya narkoba/Kamtibmas, kesehatan, Covid-19, pelestarian budaya seperti Tari Soreng, Wayang Kulit, dan Jathilan.

“Pelihara terus semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI – rakyat dengan menyelesaikan permasalahan dan memberikan kontribusi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelihara hasil program TMMD agar manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang,” katanya.

Eko Priyono