blank
Kampung Adat Asei yang ada di tengah Danau Sentani menjadi rumah bagi para perajin kriya kulit kayu yang turut menyemarakan perhelatan PON XX Papua. Foto: Ant

Jefry mengaku sangat bahagia bisa memeriahkan pelaksanaan PON pertama yang dilakukan di Papua.

“Pesanan banyak sekali, kita bisa gerakan lagi ekonomi keluarga yang kemarin terganggu corona. Sa senang wisata su dibuka lagi,” kata Jefry.

Kedua orang yang usianya sudah mulai sepuh itu berharap lewat penyelenggaraan PON Papua masyarakat Nusantara bisa mengenal lebih baik sisi humanis dari Bumi Cendrawasih.

“Kitong (kami) punya harapan, PON ini semua selesai dengan aman dan damai. Supaya semua hal baik bisa diceritakan, supaya semua orang dapat mengenal yang terbaik tentang Tanah Papua ini,” ujar Mama Maryones.

Jika anda tertarik untuk berwisata ke Kampung Asei di Kabupaten Jayapura, anda bisa menyebrang dari Dermaga Kalkhote Distrik Sentani Timur. Anda bisa melakukan tawar menawar dengan perahu- perahu yang berada disana untuk melalukan penyebrangan ke Kampung- Kampung Wisata di kawasan Sentani termasuk ke Kampung Asei.

Perjalanan menuju Kampung Asei sangatlah dekat hanya menempuh waktu sekitar lima menit sehingga anda tidak perlu berlama-lama berada di atas kapal.

Selama perjalanan anda akan disuguhi dengan pemandangan alam yang masih asri bersama dengan jernihnya air Danau Sentani yang memberikan relaksasi pada tubuh anda. Di Kampung Asei, selain anda bisa bercengkrama langsung dengan penduduk asli Kampung Adat, anda juga bisa membeli kriya kulit kayu kesukaan anda yang dibanderol mulai harga Rp50.000 hingga Rp 500.000 tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan seni rupa tersebut.

Keramahtamahan para penduduk juga menjadi nilai positif dari Kampung Asei karena selain bisa mencari oleh- oleh asli buatan tangan masyarakat Papua, anda juga bisa belajar budaya dari masyarakat di kampung- kampung wisata.

Ant