blank
"Power forward" tim bola basket putra DKI Jakarta Ali Bagir Alhadar, yang mengalungkan jaring ring bola basket di lehernya, memberikan keterangan kepada media usai mengikuti seremoni pemberian medali PON XX Papua di Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, Sabtu (9/10/2021). Jaring MSC itu sengaja dibawa pulang Ali sebagai kenang-kenangan dan pengingat bahwa timnya merebut medali emas PON XX Papua, medali emas PON pertama DKI Jakarta setelah 13 tahun.

MIMIKA (SUARABARU.ID) – Power forward Ali Bagir Alhadar membawa pulang jaring ring bola basket Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, setelah tim basket putra DKI Jakatra memastikan medali emas PON Papua, Sabtu (9/10).

“Ini buat kenang-kenangan, suvenir,” kata Ali usai penyerahan medali di MSC.

Pebola basket berusia 21 tahun itu mengaku tidak merencanakan tindakannya tersebut, melainkan spontan karena mendadak ingin memiliki sesuatu dari arena sebagai pengingat bahwa dia dan rekan-rekannya pernah mendapatkan medali emas PON Papua di sana.

Prestasi itu memang spesial karena menjadi yang pertama dalam 13 tahun. Terakhir kali tim bola basket putra DKI menjuarai PON adalah pada PON 2008 di Kalimantan Timur.

Ali sendiri mengaku sudah membuat rencana untuk jaring ring tersebut.

“Saya mau menyimpannya di kamar. Nanti akan dibingkai,” kata pebola basket yang bermain dalam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021 bersama tim elite Indonesia Patriots itu.

Pada PON Papua, Ali Bagir menjadi salah satu pilar pemain penting tim DKI Jakarta.

Dari enam laga yang dilewati, mulai partai pertama grup sampai final, Ali bermain selama 133 menit.

Selama itu, dia membuat rata-rata 10,8 poin, 8,16 rebound, satu assist dan 1,83 steal per pertandingan untuk tim DKI Jakarta.

Tim bola basket putra DKI Jakarta mengantongi medali emas PON Papua setelah mengalahkan Sulawesi Utara 72 -57 dalam final di Mimika Sport Complex, Mimika.

Pada pertandingan itu, Ali Bagir membuat sembilan poin dan tujuh rebound.

Ant/Muha