blank
Guru MAN 2 Wonosobo ketika mengikuti bintek tehnologi pembelajaran. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Guru tidak bisa digantikan dengan teknologi. Sedangkan guru yang tidak berteknologi akan tergantikan. Barangkali ungkapan tersebut tepat untuk menggambarkan pembelajaran di masa pandemi global Covid-19.

Di masa wabah virus corona ini, pembelajaran dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) yang mengharuskan guru dan siswa memiliki kemampuan teknologi yang baik agar pembelajaran tetap berlangsung lancar.

Meskipun teknologi tidak mampu menyentuh karakter siswa. Namun teknologi menjadi penghubung antara guru dan siswa agar pembelajaran mampu dilaksanakan dengan baik.

Teknologi sangatlah penting untuk menunjang pembelajaran di masa pandemi. Karena itu, MAN 2 Wonosobo melaksanakan Bimbingan Teknis KTSP pengembangan kurikulum madrasah dengan tema “Madrasah Digital Menyiapkan Generasi Unggul Teknologi”.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Jumat (8/10)-Senin (11/10) di Laboratorium Bahasa MAN 2. Tim dari Pusat Studi Pengembangan Teknologi Informas (PSPTI) Unsiq menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang difokuskan dalam empat hari tersebut mempelajari aplikasi, website dan software yang dapat menunjang pembelajaran. Aplikasi Kine Master dipelajari dalam kegiatan tersebut untuk mempermudah guru membuat video pembelajaran.

Quiziz dibahas mendalam agar memudahkan guru memberikan soal dengan pengemasan menarik.
Penggunaan Google Meet juga tidak luput menjadi pembahasan PSPTI. Kegiatan ini juga mempelajari pembuatan game pembelajaran menarik berbasis Microsoft Power Point.

Peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh antusias, mengingat materi yang disampaikan sangat bermanfaat dalam menunjang pembelajaran untuk siswa yang dilakukan secara virtual.

Kuasai TI

blank
Dosen Unsiq Jateng ketika menyampaikan materi bintek tehnologi pembelajaran. Foto : SB/dok

Kepala MAN 2 Wonosobo Prihantoro Achmad menyampaikan kepada seluruh guru agar mengikuti kegiatan tersebut dengan maksimal. Sehingga mampu memahami perkembangan teknologi yang menunjang pembelajaran.

“Guru harus mempunyai pandangan teknologi yang luas. Semua guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi. Jika tidak maka akan tertinggal teknologi terkini,” tegas Prihantoro.

Ketua PSPTI Unsiq Jateng Dian Asmoro Jati berharap semoga dengan kegiatan seperti ini, guru MAN 2 Wonosobo semakin kreatif dan mampu memberikan pembelajaran maksimal meskipun secara daring.

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi bekal awal bagi guru agar mampu menyelenggarakan madrasah digital dengan baik. Tehnologi digital tidak bisa dilepaskan di era virtual ini.

Guru MAN 2 Wonosobo diminta dapat memaksimalkan teknologi yang ada. Sehingga tidak akan tertinggal oleh teknologi. Kegiatan tersebut harus mampu meningkatkan kompetensi guru di bidang teknologi informasi.

“Terlebih pasca pandemi guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan pembelajaran secara blanded learning. Di mana kemampuan teknologi mempunyai kunci untuk suksesnya proses pembelajaran yang dilakukan,” katanya.

Dian juga berharap ke depan kerjasama antara MAN 2 dan Unsiq mampu terus terjalin dengan baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama.

“Karena antara MAN 2 dan Unsiq sebenarnya memiliki akar sejarah yang sama. Tidak bisa dilepaskan dari peran al Maghfurllah KH Muntaha Al Hafidz,” tegasnya.

Muharno Zarka