blank
Kepulan asap pekat membumbung ke angkasa dalam musibah kebakaran Pasar Tradisional Giribelah di Kecamatan Giritontro, Wonogiri.
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasar tradisional Giribelah di Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Sabtu petang (9/10) terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam amukan jago merah ini, karena para pedagang sudah pulang. Tapi taksir kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.

Pasar tradisional tersebut, terletak 65 Kilometer arah selatan Ibukota Kabupaten Wonogiri. Berada di simpang strategis wilayah perbatasan Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).

Menjadi pusat perdagangan bagi masyarakat Kecamatan Giritontro, Wonogiri (Jateng) dan sebagian warga Kecamatan Donorojo, Pacitan (Jatim). Juga masyarakat dari Paranggupito dan Pracimantoro, Wonogiri.

Pecah Belah

Api berkobar di los sisi belakang selatan. Saksi Heru Cajyo Nugroho (36) dan Swadi (39) melihat ada kepulan asap dan berusaha melaporkan kebakaran ini ke petugas.

blank
Regu Damkar Pemkab Wonogiri, melakukan penyemprotan air dari mobil Brandweer untuk penuntasan pemadaman.

Api cepat berkobar, membakar tempat niaga milik dua pedagang bumbon (aneka keperluan dapur).dan satu tempat jualan bakul aneka pecah belah (komoditas alat rumah tangga).

Dua pedagang bumbon itu, terdiri atas Ny Sukini (50) dan Darmono (43), keduanya warga asal Kecamatan Giriwoyo dan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Berikut membakar tempat berdagang bakul pecah belah Misdi (45) warga dari Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Humas Polres AKP Suwondo dan Aipda Iwan Sumarsono, semalam, menyatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

Dugaan sementara, karena dipicu oleh adanya hubungan arus pendek listrik atau konsleting.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM Kabupaten Wonogiri, Sri Wahyu Widayati, semalam, membenarkan musibah kebakaran Pasar Giribelah.

”Ini kami mengirimkan tim kabupaten ke lokasi Giribelah untuk melakukan pendataan,” jelas Sri Wahyu Widayati.

Tiupan Angin

Upaya pemadaman terkendala tidak tersedianya stok air yang cukup di lokasi. Juga tidak ada alat pemadam kebakaran ringan (Apar). Api cepat berkobar, karena tiupan angin musim kemarau.

blank
Bangunan los Pasar Giribelah di sisi belakangan selatan, tersisa puing-puing setelah diamuk jago merah.

Pedagang dan warga masyarakat Giribelah, bergotong-royong melakukan pemadaman secara tradisional dengan alat seadanya. Mereka mencegat mobil tangki yang menjual air untuk memadamkan api.

Pemadaman melibatkan pula aparat desa, kecamatan bersama unsur TNI-Polri dari Koramil dan Polsek Giritontro.

Semalam, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, Regu Damkar datang untuk tugas penuntasan pemadaman.

Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan sementara, penyebab musibah kebakaran berasal dari hubungan pendek arus listrik atau konsleting.

Bambang Pur