blank

KUDUS (SUARABARU.ID) – Di tengah kepadatan aktivitas orang nomor satu di Kabupaten Kudus, Bupati Kudus Hartopo bersilaturahmi sekaligus jagong gayeng bersama pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM) Kudus, Kamis (7/10).

Makam Sunan Muria dikenal sebagai salah satu tujuan wisata religi bagi umat Islam. Makam Sunan Muria di Colo, Kudus selalu dikunjungi peziarah dari berbagai tempat.

Kegiatan tersebut dilakukan guna mempererat tali silaturahmi serta menjalin sinergitas yang baik antara pemerintah dengan pengurus yayasan.

Sebelum silaturahmi digelar, Hartopo menyempatkan diri untuk berziarah ke makam waliyullah yang memiliki nama asli Raden Umar Said. Yang istimewa, bupati mendapat kesempatan bisa masuk ke dalam cungkup makam yang biasanya tak sembarangan orang bisa masuk.

Di hadapan pusara makam Sunan Muria, Hartopo nampak khusyuk membaca tahlil dan berdoa hingga menabur bunga di dalam cungkup makam.

Selepas itu, Bupati juga berkesempatan meminum sumber mata air yang ada di lingkungan makam.

“Apresiasi sekali buat pengurus yayasan yang telah ikut andil dalam membawa nama baik Kabupaten Kudus, melalui Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria telah berdiri ponpes Tahfidz Qur’an setara madrasah yang sudah dikenal hingga dikancah Internasional,” ungkapnya.

blank
Bupati Kudus Hartopo juga menyempatkan diri minum air dari sumber mata air keramat Sunan Muria. Foto:Suarabaru.id

Bupati Hartopo juga berharap dengan rencana pengembangan pusat pendidikan agama (ponpes) tersebut, akan membawa Kabupaten Kudus semakin dikenal di Mancanegara.

“Kudus adalah kabupaten terkecil, namun memiliki dua Wali, Selain itu juga banyak tokoh-tokoh pemuka agama. Sehingga kudus dapat dikatakan wilayah yang terayomi. Patut kita syukuri, Kabupaten Kudus terkenal dengan kota Ahlul Quran. Kudus kotanya para santri, terbukti dengan menjamurnya pondok pesantren dan pusat pendidikan agama di kabupaten Kudus,” jelasnya.

Bupati Hartopo juga berharap adanya kekompakan dan sinergitas dari semua elemen demi kemajuan bersama.

“Kuncinya adalah kekompakan dan sinergi untuk lebih maju lagi, Tentunya tidak lepas dari dukungan pihak terkait, dalam hal ini, Kades, Kepala Dinas Pariwisata, Pengurus Yayasan hingga elemen masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Yang tak kalah pentingnya pembahasan tersebut menyinggung soal pariwisata. Bupati Hartopo berharap adanya pengawasan protokol kesehatan kepada seluruh pengunjung maupun pedagang. Mengingat sektor pariwisata kini telah dibuka kembali.

“Kudus pernah menjadi tersangka, Karena paling banyak kasus covidnya. Puncaknya 12 juni 2021 dengan angka kematian per hari 24 orang, 500 kasus baru perhari, Keterisian bor 100%, maka dari itu, diharap jangan sampai terulang kembali kasus covid gelombang III. Dengan kekompakan dan sinergi, mari kita terapkan disiplin prokes. Apalagi saat ini pariwisata semua telah mulai dibuka,” pesanya.

Sementara itu, pengurus YM2SM, H. Bambang berharap di era kepemimpinan Bupati Hartopo selalu diberikan keberkahan dan ridho dari Allah, pasalnya diera ini banyak sekali cobaan.

“Semoga kepemimpinan pak Bupati mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT, Sehingga bisa membawa masyarakat menuju Kabupaten yang sejahtera. Mengingat saat ini era covid yang membawa banyak sekali dampaknya,” harapnya.

Pihaknya juga meminta doa restu dalam melaksanakan amanah untuk mengelola Yayasan Masjid dan Makam Suna Muria.

“Kami minta doa restu, semoga kami dalam mengelola Masjid dan Makam Sunan Muria dapat mendapat keberkahan dari Allah SWT, pungkasnya.

Tm-Ab