blank
Konsultan Kementerian PUPR memberi sosialisasi rencana pembangunan Jalan Layang Karanganyar, Kebumen,, bertempat di Pendopo Kecamatan Karanganyar, Kamis 7/10.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kementerian PUPR merencanakan membangun fly over atau Jalan Layang Karanganyar di perlintasan rel kereta api (KA) Karanganyar, Kebumen, yang juga melalui jalan nasional depan Pasar Karanganyar, pada 2023.

Bahkan pihak Konsultan PT Blantick Indo Jakarta telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat penerima dampak, Kamis (7/10). Acara dihadiri unsur Muspika Kecamatan Karanganyar dan lurah, perwakilan Dinas PUPR Kebumen serta diikuti sekitar 50 warga.

Namun perwakilan pedagang Pasar Karanganyar dan warga mengaku resah dengan rencana pembangunan jalan layang tersebut.  Menurut Taufik Hamzah, pedang Pasar Karanganyar, pihaknya khawatir bila tidak dirancang dengan matang maka dampak pembangunan jalan layang itu bisa mengurangi pengunjung pasar.

Taufik pun menyayangkan materi sosialisasi proyek nasional yang tidak memadai. Belum jelas bagaimana rekayasa lalu-lintas di depan Pasar Karanganyar sebagai pusat ekonomi sekaligus pasar tradisional.

blank
Sekitar 50 orang perwakilan warga dan penerima dampak mengikuti sosialisasi rencana pembangunan jalan layang di Karanganyar, Kebumen.(Foto:SB/Ist),

Bahkan bila tidak direncanakan secara detail,  pedagang khawatir jalan layang itu bakal mematiakan keramaian pasar. Belum lagi lokasi jalan layang juga berhimpitan dengan sekolah, pertokoan, rumah makan dan tempat usaha.

Sementara itu pihak konsultasn, Alex, menjelaskan, pembangunan jalan  layang di Karanganyar direncanakan akan dimulai 2023. Saat ini baru tahap sosialisasi dampak sosial ekonomi kepada warga penerima dampak. Pekerjaan jalan layang itu ditangani Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Pembangunan Jembatan.

Secara terpisah Kepala DPUPR Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi mengaku tidak paham dengan rencana pembangunan jalan layang tersebut.  Pihaknya sebatas ikut diundang dalam sosialisasi. Dinas PUPR Kebumen juga  tidak dilibatkan dalam penyusunan desain pembangunan jalan layang di Kota Karanganyar tersebut.

Di sisi lain, pembangunan Jalan Layang  di Karanganyar memang mendesak. Setiap tahun pada puncak arus mudik dan arus balik lebaran terjadi macet panjang akibat adanya perlintasan KA Karanganyar. Pembangunan jalan layang menjadi opsi untuk mengurai kemacetan di jalan nasional jalur selatan.

Komper Wardopo