Mbak Ita Dorong Batik Semarangan kepada Para Milenial
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) turut serta membatik gaya Semarangan bersama anak - anak muda di Perkumpulan Seni dan Budaya Sobokarti Semarang, Sabtu (2/10/2021). (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Perkumpulan Seni dan Budaya Sobokarti Semarang menggelar kegiatan membatik bersama. Bertempat di aula gedung Sobokarti Jalan dr. Cipto 31-33 Semarang, Sabtu (2/10/2021), digelar workshop pelatihan cara membatik oleh belasan perajin Kota Semarang.

 

Adapun maksud kegiatan tersebut tahun ini ditujukan untuk lebih mengenalkan kembali budaya batik kepada masyarakat luas, terutama kepada anak-anak muda kaum milenial. Para peserta yang mengikuti workshop pelatihan tersebut diajari cara menggunakan canting, membuat pola batik, hingga memahami corak khas batik Semarangan.

 

Tak ketinggalan, kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang turut serta ikut membatik diatas kain bersama para anak-anak muda peserta workshop pelatihan tersebut.

 

“Adanya kegiatan ini untuk mempopulerkan batik Semarangan, dan targetnya kali ini adalah para anak – anak muda kaum milenial. Dengan pelatihan bagi anak – anak muda ini harapannya Batik Semarangan bisa lebih dicintai para milenial, tidak luntur tapi mengikuti zaman,” katanya.

 

Wakil Wali Kota Semarang yang biasa disapa Mbak Ita ini mengatakan, dirinya merasa senang karena dari pelatihan tersebut bisa menghasilkan produk – produk batik Semarangan dengan corak serta motif yang beragam.

 

Lebih dari itu, dirinya juga merasa senang adanya pelatihan tersebut bisa diikuti oleh para penyandang disabilitas, sehingga harapannya ke depan membatik Semarangan bisa lebih tersebar luas dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

 

“Saya senang peserta yang ikut juga ada dari warga disabilitas, dan ini sudah ada hasil produknya yang bermacam polanya namun tidak keluar dari pakem gaya Semarangan. Saya harap dari yang belajar membatik ini bisa menciptakan karya dengan aneka kombinasi sesuai cita rasa milenial,” katanya.

 

Tak hanya itu saja, Mbak Ita juga berharap kegiatan membatik Semarangan di Sobokarti tersebut bisa menjadi paket tujuan wisata yang bisa ditawarkan kepada para turis. Para pengunjung yang datang ke Sobokarti bisa mencoba ikut merasakan membuat batik gaya Semarangan seperti apa.

 

“Jadi wisatawan yang datang ke sini (Sobokarti) bisa membeli paket membatik seperti kain mori, canting, hingga pewarna dan langsung dimentori oleh pembatik aslinya sehingga merasakan langsung bagaimana proses membuat batik gaya Semarangan,” katanya.