blank
Ganjar saat memperlihatkan baju batik dengan motif burung Cendrawasih, yang merupakan hadiah dari Rektor Uncen Papua, Apolo Safanpo. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Universitas Cendrawasih Papua, Apolo Safanpo, memberikan sepasang batik bermotif burung Cendrawasih, kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Apolo menyebut, kedatangannya sekaligus meminta Ganjar hadir di acara pembukaan PON XX/Papua, pada Sabtu (2/10/2021).

”Pertama, pada saat ini Provinsi Papua sedang menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XX tahun 2021. Sehingga kami mengundang beliau untuk bisa hadir pada saat pembukaan PON pada 2 Oktober yang akan datang,” kata Apolo, di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Senin (27/9) malam lalu.

Dalam pertemuan itu, Apolo mengaku berdiskusi banyak hal dengan Ganjar, terkait dengan pendidikan serta kondisi perkuliahan di Uncen selama pandemi.

BACA JUGA: KPK Amankan Dokumen Terkait Seleksi Jabatan di Pemkab Probolinggo

Di kesempatan itu, Apolo mengaku secara khusus meminta Ganjar agar datang ke Papua, dan menyempatkan diri memberikan kuliah umum pada mahasiswanya.

”Kami sekaligus meminta kepada beliau, apabila beliau punya waktu yang sangat cukup selama di Jayapura, bisa berikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih,” harap Apolo.

Saat berpamitan, Apolo memberikan sepasang batik bermotif burung Cendrawasih. Apolo berharap, batik itu akan dibawa dan dikenakan Ganjar saat hadir di pembukaan PON XX/Papua nanti.

BACA JUGA: Silaba, Inovasi Terbaik Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah

”Kami memberikan batik Papua untuk beliau. Apabila nanti beliau berkenan hadir di pembukaan PON XX di Papua, ataupun di Kampus Universitas Cendrawasih, supaya bisa menggenakan batik khas Papua ini,” ungkap Apolo.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya kepada Rektor Uncen, yang secara khusus mengundangnya hadir ke Papua. Ganjar pun membalas pemberian cinderamata dengan memberikan kain batik lurik asli Kabupaten Klaten.

”Saya punya kain batik lurik dari Klaten. Jadi mereka didesain lebih modern. Nanti kalau dibikin baju, ini luriknya kalau yang dipakai baju adat itu kan masih kasar, sekarang sudah bisa tenun, jadi jauh lebih bagus. Ini buat Pak Rektor bisa jahit sendiri,” ucap Ganjar.

Riyan