blank
pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) saat mendapat perawatan medis usai hilang selama enam hari. Foto:Ant/Suarabaru.id

GARUT (SUARABARU.ID) – Seorang remaja pendaki yang hilang enam hari di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat, harus mendapatkan penanganan medis karena mengalami dehidrasi sehingga harus dirawat di rumah sakit.

“Alhamdulillah ketemu dalam keadaan selamat, sehat, hanya dehidrasi, sekarang sedang ditangani,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat menjenguk kondisi pendaki remaja yang hilang itu di Puskesmas Tarogong Kaler, Garut, Jumat malam sebagaimana dikutip dari Antara.

Ia menuturkan pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) warga Kecamatan Pangatikan, Garut, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Jumat (24/9) sore, setelah dilaporkan enam hari hilang di Gunung Guntur.

Hasil pemeriksaan tim medis, kata Helmi, kondisinya mengalami dehidrasi sehingga membutuhkan perawatan secara intensif di puskesmas yang diperkirakan beberapa hari lagi sudah diperbolehkan pulang.

“Mudah-mudahan dalam satu dua hari ini bisa pulang ke rumah,” kata Helmi.

Ia mengapresiasi kepada semua tim gabungan yang terlibat dalam proses pencarian seorang pendaki di Gunung Guntur yang membuahkan hasil telah ditemukannya korban dalam kondisi selamat.

Selama enam hari itu, kata Helmi, semua tim dari jajaran Polri, TNI, Basarnas, BPBD, sukarelawan, dan masyarakat telah melakukan upaya yang maksimal sehingga korban bisa ditemukan.

“Semua telah berupaya dan kita terus pantau, karena saya terus menerima laporan dari BPBD, Alhamdulillah, ketemu dalam keadaan selamat,” kata Helmi yang datang bersama anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan.

Sebelumnya korban bersama rombongan pendakian berjumlah 14 orang mendaki Gunung Guntur, Sabtu (18/9) sore, kemudian berkemah di Pos 3 untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian esoknya.

Namun, saat akan melakukan pendakian kembali, korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3. Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda, barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.

Petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BKSDA, komunitas pecinta alam, masyarakat umum, maupun sukarelawan dari berbagai instansi dan komunitas melakukan pencarian hingga hari keenam korban ditemukan sekitar Curug Cikoneng atau tidak jauh dari lokasi awal dilaporkan hilang.

Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611 Garut, Kapten Inf Dedi Saepuloh mengatakan Gibran memberikan pengakuan yang mengejutkan. Meski sempat dinyatakan hilang selama lima hari, Gibran mengaku tersesat hanya merasa beberapa jam saja.

Gibran ke Dedi bahkan mengatakan hari belum berganti. Maksudnya adalah dia masih merasakan bahwa itu hari ini adalah hari Minggu (19/9) atau hari saat dia tersesat. Karena dia merasa tidak pernah lihat malam hari berganti.

“Jadi selama hilang ini dia mengaku terus saja siang, nggak pernah malam,” ujar Dedi.

Tm-Ab