sekolah tani
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Christanti Handayani Zaenal Arifin (kanan) saat berbicara sebagai pembicara kunci webinar pada Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah oleh Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Magelang. Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Peran pemuda milenial sangat diperlukan dalam dunia pertanian, karena peranan petani di era revolusi industri 4.0 memerlukan kreativitas dan  inovasi dalam pengolahan pertanian.

“Pertanian dalam arti luas tidak hanya sekedar bertanam, tetapi menciptakan pertanian sebagai industri,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Christanti Handayani  Zaenal Arifin saat menjadi pembicara kunci webinar  pada Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah  oleh Muhammadiyah  Tobacco  Control Center Universitas Muhammadiyah Magelang (MTCC), Jumat ( 24/9).

Cristanti mengatakan,  pertanian telah teruji menjadi sektor yang tangguh dalam menghadapi segala kondisi. Karena itu, peran pemuda sangat diharapkan agar bisa menciptakan kreativitas di bidang pertanian.

Menurutnya, Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang juga mendukung upaya –upaya yang telah dilakukan, seperti melakukan jejaring dengan berbagai sektor. Sedangkan, peranan Tim Penggerak PKK yakni pemberdayaan masyarakat. Dan, sektor pertanian tersebut merupakan salah satu program dari empat kelompok kerja PKK, yakni di pokja ketiga  yang membidangi pertanian dan pangan.

“ Kami berkomitmen akan mendukung program pemerintah utamanya yang melibatkan anak-anak muda Kabupaten Magelang menjadi kepengurusan di Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang,” ujarnya.

Ia berharap dengan hadirnya anak-anak muda milenial tersebut bisa menjadi kolaborasi yang baik dalam menjalankan 10 Program Pokok PKK sehinga lebih kreatif dan inovatif serta lebih produktif di masyarakat.

Sementara itu, Ketua MTCC Unimma  Retno Rusdjijati  mengatakan, pengembangan potensi sumber daya manusia petani muda perlu dipacu demi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan.

Menurutnya, generasi muda dapat memberi andil luar biasa jika dilibatkan dalam usaha di sektor pertanian.

Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk menumbuhkan minat, pengetahuan, dan kepedulian generasi muda terhadap dunia pertanian. Sehingga regenerasi dan keberlanjutan usaha pertanian dapat terjaga.

Ia berharap,  pemuda milenial pertanian ini diharapkan bisa menjadi contoh  bagi generasi milenial dalam pengembangan di sector pertanian.

Selain itu, MTCC Unimma  juga akan terus berupaya memacu inovasi dan kreativitas milenial, khususnya anak-anak petani tembakau maupun mereka yang sudah beralih tanam.

“Diharapkan kegiatan sekolah tani ini memunculkan lebih banyak lagi millenial pertanian, menuju pertanian yang berdaulat serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” katanya.

Pada webinar Sekolah Tani Mandiri ke-3 ini, selain  pembicara kunci Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Chritanti Handayani Zaenal Arifin,  juga menghadirkan tiga nara sumber.

Yakni, Rayndra Syahdan Mahmudin (Ketua 1 Forkom Bumdes Kabupaten Magelang, Koordinator PKK Milenial Kabupaten Magelang, Ketua P4Mdes, dan CEO Cipta Visi Group).

Kemudian, Shofyan Adi Cahyono (Duta petani milenial Kementerian Pertanian RI dan pengelola Sayur Organik Merbabu (SOM), Kabupaten Semarang, dan Nur Rokhmat Sholeh (Kepala Dusun Tledok, Desa Sidorejo, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang). Yon