blank
Pelatihan Penanaman Menggunakan Sekam Bakar dengan Sistem.Hidroponik oleh Tim KKN Kelompok 74 dan Adi Kiswanto menjadi salah satu anggota organisasi P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Remboko Kecamatan Tahunan.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19 Angkatan XI kelompok 74,  ikut membantu tingkatkan perekonomian di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.  Mereka  terdiri dari Dennis M Agustin, Siti Bahtiar, Nila Mufarrokhah, Henny Ishalia Pratiwi dan Nita Olivia dari Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum. Sedang dosen pembimbing lapangan yang mendampingi adalah  Noor Azizah, S. Kom., M. Kom

Sesuai  tema KKN tahun ini yaitu “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial”,  maka salah satu kegiatan tim KKN kelompok 74 adalah ikut mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) “Omah Seger”  yang terutama memproduksi sekam bakar yang berasal dari limbah padi, pupuk organik, serta menyediakan berbagai jenis tanaman dan juga membudidaya ikan lele.

blank
Para mahasiswa dengan Adi Kiswanto dari P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Remboko Kecamatan Tahunan.

Adi Kiswanto pemilik UMKM “Omah Seger” telah merintis usaha tersebut selama kurang lebih 5 tahun. Ia mengembangkan usahanya dibantu oleh sang istri dalam proses pengelolaan dan pembuatan sekam bakar serta pupuk organik. Usaha tersebut dimulai setelah Adi Kiswanto menjadi salah satu anggota organisasi P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Remboko Kecamatan Tahunan.

Oleh sebab itu untuk membangkitkan ketahanan pangan masyarakat di Desa Tegalsambi terutama kepada ibu-ibu rumah tangga telah dilakukan Pelatihan Penanaman Menggunakan Sekam Bakar dengan Media Hidroponik.

Dennis M Agustin, penanggung jawab program kerja tersebut menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 17/09/2021 diikuti sekitar 15 masyarakat setempat. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Koordinator Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tahunan serta Ketua P4S remboko Kecamatan Tahunan.

Tujuan kegiatan tersebut sebagai upaya memperkenalkan kegunaan sekam bakar dalam meningkatkan ketahanan pangan. Sebab dengan mengembangkan tanaman hidroponik dengan menggunakan sekam bakar sebagai media tanam,  hasil panen dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai bahan pangan, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli sayur.

“Selain hasil panen tanaman yang lebih menyehatkan apabila dikonsumsi karena bebas dari pestisida, kegiatan hidroponik ini juga bisa dijadikan sebagai penghijauan dan memperindah lingkungan agar terlihat lebih asri” tambah Dennis M Agustin

Dalam program Pelatihan Penanaman Menggunakan Sekam Bakar dengan Sistem.Hidroponik ini selain memanfaatkan ember besar yang berisi air dengan diatasnya diberi gelas plastik yang telah dilubangi serta dikaitkan dengan kawat di pinggir ember yang digunakan untuk menanam sayuran. Tim KKN juga berinovasi untuk memanfaatkan air dalam ember sebagai Budikdamber (Budidaya ikan dalam ember) sehingga dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar.

“Tidak hanya menghasilkan ikan dan sayuran segar sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan di masa pandemi, Budikdamber ini juga dapat dikembangkan menjadi UMKM yang lebih besar dengan memanfaatkan hasil budidaya menjadi produk olahan yang lebih banyak lagi.” ungkap Dennis.

Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat menciptakan peluang usaha yang dapat berkembang lebih besar nantinya serta membuat perekonomian desa meningkat,  terutama ibu-ibu rumah tangga di Desa Tegalsambi agar tidak berhenti melakukan hal produktif yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

“Alhamdulillah bersyukur sekali dengan adanya pelatihan seperti ini, usaha dapat dilakukan dengan sangat efisien dan bisa langsung membuat sumber pangan sayuran dan ikan,” tutur Pulwiyanti , salah satu ibu rumah tangga dari pelatihan penanaman menggunakan sekam bakar dengan sistem hidroponik.

Alvaros