PATI (SUARABARU.ID) – Kepedulian Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, terhadap para santri terlihat saat kunjungan kerja beliau memantau vaksinasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (20/9/2021).
Orang nomor 2 di Jawa Tengah ini bahkan duduk dan menemani santri Madrasah Prima Pati, Isnatul, saat antre mendapatkan vaksin. Tak hanya itu, Taj Yasin juga memberikan hadiah sarung kepadanya.
Isnatul yang awalnya sedang antri menunggu vaksin, didatangi oleh Taj Yasin dan diajak ngobrol seputar vaksin sampai masalah sekolah.
Kepada Isnatul, Wagub Taj Yasin menanyakan soal vaksinasi. Isnatul, menjawab kalau dirinya mengikuti vaksinasi atas kemauan sendiri tanpa paksaan orang tua. Dia juga menerangkan kalau vaksinasi dapat menyehatkan dan menghindarkan diri dari virus covid-19.
Wagub Taj Yasin menanyakan kepada Isnatul soal belajar selama pandemi covid-19 di lingkungannya.
“Wingi seneng ga, pas ana PPKM diliburna, enak? (Kemarin seneng nggak, pas ada PPKM sekolah diliburkan, enak?),” Tanya Taj Yasin yang langsung dijawab “tidak”, oleh Isnatul.
Taj Yasin menyambung pertanyaan kenapa sekolah diliburkan tidak enak bagi Isnatul. Kepada Wagub, Isnatul menjawab kalau sekolah diliburkan justru tugasnya bertambah.
“Tugasnya, males. Tugasnya bahasa Inggris, bahasa Arab, matematika, tafsir,” jawab Isnatul.
“Sing paling abot apa(Yang paling berat apa)?” tanya Taj Yasin menyambung.
Isnatul pun menjawab kalau tugas Matematika yang paling berat menurutnya. Wagub kemudian bertanya apakah Isnatul mau hadiah? Isnatul dengan malu-malu menjawab mau kepada Wagub Taj Yasin.
“Tak delok nggone mobil disik ya. Mas, kayane tadi ada sarung baru ya, tulung ambilke ( Saya lihat dulu di mobil ya. Mas, sepertinya tadi ada sarung baru ya. Tolong diambilkan),” pinta Taj Yasin kepada ajudan pribadinya.
Setelah menunggu beberapa waktu, ajudan kembali membawakan sarung yang masih terbungkus kepada Taj Yasin. Sarung tersebut diserahkan kepada Isnatul yang nampak senang mendapat hadiah dari Wakil Gubernur Jawa Tengah.
“Ini, dipakai ya,” kata Taj Yasin, kemudian meninggalkan lokasi vaksinasi.
Hery Priyono
