blank
Dokter Wahyu Indianto MH (Kanan) bersama Dr Bintang Setya Nusantara, sedang memberikan keterangan./Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Melandainya kasus covid–19 di Solo mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) “Bung Karno” Kota Surakarta mengurangi jumlah relawan tenaga kesehatan.

Tak hanya itu, pihak menejemen juga menutup operasional ruang isolasi yang selama masa pandemi dikhususkan untuk merawat pasien covid-19.

“Kasus covid-19 sudah nol kira-kira lima hari ini. Kondisi yang ada menyebabkan ruang isolasi biasa maupun rawat inap isolasi, IGD isolasi maupun ICU isolasi menjadi kosong. Syukur alhamdullilah semoga penurunan kasus covid 19 ini bisa permanen,” kata Direktur UPT RSUD Bung Karno Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dr Wahyu Indianto MH,  Jumat (17/9).

blank
RSUD “Bung Karno” Surakarta. Foto: Bagus Adji

Dokter Wahyu Indianto MH didampingi Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Dr Bintang Setya Nusantara menjelaskan, secara umum Covid -19 diakui melandai, meskipun bila dilihat kasusnya masih ada juga yang positif.

Dengan demikian protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan secara ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi bepergian kecuali untuk keperluan sangat mendesak.

Kendati telah menutup operasional ruang isolasi covid–19 namun pelayanan PCR di RSUD “Bung Karno” masih berjalan. Kapasitas ruang isolasi untuk penderita Covid-19 yang telah ditutup operasionalnya berkapasitas 64 tempat tidur.

Penutupan operasional ruang isolasi bagi penderita Covid-19  berdampak kepada pengurangan jumlah relawan nakes yang dipekerjakan. Relawan nakes yang dipekerjakan sebanyak 40 orang atau hanya sekitar 40 persen dari jumlah awal.

Berkurangnya jumlah relawan tidak mengganggu rumah sakit  setempat melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19. Hal demikian mengingat jumlah nakes rumah sakit setempat di luar relawan mencapai 350 personel. Pengurangan relawan sudah berlangsung sejak dua minggu lalu.

Relawan yang dipertahankan berkisar 40 orang. Meski kasus  sudah turun kita masih melayani swap tracing,”, jelasnya.

Pelayanan Esensial

Pada bagian lain dr Wahyu Indianto MH menambahkan, pada masa  adaptasi kebiasaan baru, RSUD “Bung Karno”  siap memberikan pelayanan medis yang essensial. Di antaranya pelayanan umum, spesialis anak, bedah,obsgin, internis, syaraf, mata.

“Bila sewaktu waktu  ada satu atau dua pasien diketahui menderita covid – 19 , maka rumah sakit siap membuka kembali operasional ruang isolasi khusus yang semula telah ditutup”, tambahnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Bintang Setya Nusantara menambahkan, jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan medis essensial di RSUD “Bung Karno” dalam masa normal baru, berkisar 16 orang/hari. Untuk itulah rumah sakit setempat menggelar masa promosi dengan tujuan.

“Kondisinya aman, nyaman dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jangan takut ke RSUD Bung Karno,” terangnya.

Bagus Adji-Mul