blank
Arma Rentis Vurnica, pemilik Arma Rentis Cake and Tart, Desa Tubanan, Kembang, Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Usaha kue Arma Rentis Cake and Tart, diambil dari nama pemiliknya, merupakan usaha rumahan yang sudah berdiri sejak tahun 2017 hingga saat ini. Pendirinya adalah Arma Rentis Vurnica ( 34 tahun) yang tinggal di Desa Tubanan RT 04 RW 01, Kec. Kembang, Kab. Jepara. Produksi kue yang dihasilkan antara lain brownis, tart, proltape, serta bolu jadul.

Alasan utama Arma mendirikan usaha kue ini  karena skill yang dimilikinya dalam ketatabogaan. Arma adalah  lulusan SMK prodi Tata Boga dan ibu Arma memberikan motivasi untuk  mengembangkan skillnya. Namun usaha Arma mengalami penurunan karana pandemi, baik produksi maupun pemasarannya.

blank
Salah satu jenis roti yang dihasilkan Arma Rentis Cake and Tart, Desa Tubanan

Arma kemudian digandeng sebagai mitra oleh 5  mahasiswa Unisnu yang sedang KKN pada kelompok 27 di Desa Tubanan dengan dosen pembimbing lapangan Fathur Rohman, M.Pd.I.

Mereka berinisiatif membantu proses pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) industri kue Arma pada permasalahan yang dialami mitra pada bidang produksi dan pemasaran. “Tujuan utama kami adalah lebih mengembangkan di bagian produksi dan pemasaran di media social,” ujar Aruman Husaini,  ketua kelompok KKN 27 Unisnu.

Kami lihat dari proses inovasi kue sudah cukup baik namun UMKM ini terkendala alat produksi yang masih sedikit dan juga membutuhkan bantuan di sisi pemasarannya. Maka kami membantu menambahkan alat produksi berupa oven, kompor gas, dan karpet untuk alas dapur,” ungkap Aruman Husaini, dari prodi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi.

blank
Tim KKN UNISNU Jepara Kelompok 27 yang KKN di Desa Tubanan dengan peralatan produksi untuk Arma Rentis Cake and Tart

Dengan demikian proses pembuatan kue dapat dilakukan secara maksimal serta memanfaatkan  penggunakan sosial media instagram, mulai dari mengunggah foto sampai proses promosi.

“Kami memasarkan kue selain melalui media sosial facebook, juga melalui media sosial instagram karena  anak muda sekarang sering membuka instagram untuk mencari sesuatu yang baru” ujar Novita Suryani, peserta anggota KKN kelompok 27.

Proses pemasaran selama ini hanya menggunakan whatsapp dan facebook, padahal saat ini teknologi semakin canggih khususnya media sosial yang lainnya.“Selain membantu dari sisi alat produksi dan proses pemasaran, kami tim kkn juga ikut serta dalam proses pembuatan kue, mulai dari proses pengaduan bahan hingga pengemasan kue” tambahnya.

blank
Label produksi Arma Rentis Cake and Tart yang dihasilkan oleh Tim KKN

Usahan kue ini sudah memiliki label untuk kemasan sendiri. Namun label yang digunakan dalam kemasan masih tergolong sederhana. “Maka dari itu, di bidang pemasaran, tim KKN membantu membuatkan label kemasan yang lebih menarik konsumen,” ujar Aruman Husaini,

Sementara itu, Arma selaku pemilik usaha menyampaikan ucapan terima kasih kepada mahasiswa kkn kelompok 27. “Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN karena telah membantu dalam proses pembuatan kue, khususnya pengembangan alat produksi dan juga proses pemasarannya,” ujar Arma

Tim KKN UNISNU Jepara Kelompok 27 ini terdiri atas 5 orang yaitu Aruman Husaini dari prodi (program studi) Teknik Industri (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Woro Dwi Sania dari prodi Akuntansi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Novita Suryani dari prodi Manajemen (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Dian Sunarmi Puspitasari dari prodi Manajemen (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), dan Meysi Noor Haini dari prodi Perbankan Syariah (Fakultas Syariah dan Hukum).

Alvaros- Novita Suryani