blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Seorang balita di Kota Tegal, Jawa Tengah Vero Vernanda (3,5) gemar makan tanah dan kadang makan rontokan tembok. Anak pasangan Carmo (50) dan Umrotun (41), tinggal di RT 03 RW 1, Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

blank
JALANI PEMERIKSAAN – Nando bersama ibunya menaiki ambulans untuk menjalani pemeriksaan. (foto: nino moebi)

Kebiasan aneh tersebut sering dilakukan Vernanda yang akrab dipanggil Nando kadang saat sedang bermain di sekitar rumah. Kadang Nando mengorek-ngorek tanah. Lalu ia mengusapkan tanah pada tangan, kaki serta wajahnya. Sesekali ia memasukan tanah ke mulutnya seperti memakan jajanan.

Ibu Nando Atun menceritakan, perilaku tidak wajar anak ketiganya itu mulai terlihat saat berumur 1,5 tahun. Dirinya memergoki anaknya memasukan tanah ke mulutnya layaknya makanan.

“Waktu itu kan saya di dalam. Pas keluar tak lihat anak saya sedang duduk di depan rumah sambil makan tanah,” kata Atun.

Atun mengaku tak menyangka kebiasaan anaknya masih dilakukan sampai sekarang. Bahkan, tidak hanya tanah, juga sering terlihat memakan rontokan tembok.

“Kadang sering sakit perut. Paling dia tak kasih obat puyer anak sembuh sendiri,” ungkap Atun.

Atun mengaku dirinya memang tidak pernah memberi jajan si anak. Menurut Atun, jangankan untuk membeli jajan, untuk makan sehari-hari saja sering kesusahan. Kondisi rumahnya juga terpaksa dibiarkan rusak karena tak mampu memperbaiki.

“Apa karena tidak pernah makan jajan ya, jadinya anak saya seperti itu,” ujar Atun.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga, Atun hanya mengandalkan penghasilan sang suami yang membuka jasa servis televisi di rumah, yang tidak selalu ada setiap hari.

“Saya tidak pernah dapat setiap ada bantuan dari pemerintah. Karena status pernikahan dengan suami nikah siri,” ungkap Atun.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, melihat kondisi fisik dan memeriksa Nando tidak ada masalah. Namun demikian pihaknya merekomendasikan dibawa ke RSUD Kardinah untuk menjalani pemeriksaan lebih detail.

“Ibunya pada saat hamil cukup bulan, anak lahir dengan sesar. Lalu berat badannya melebihi berat badan normal yakni 4,1 Kg,” kata Prima.

Prima mengungkapkan, perilaku seperti Nando memang harus didampingi terus, kalau ada kebiasaan buruk seperti makan tanah atau rontokan tembok harus dijauhkan karena tidak wajar.

“Nando akan menjalani pemeriksaan ke dokter spesialis anak dan dokter spesialis jiwa,” ungkap Prima.

Dampak dari kebiasaan buruk seperti Nando makan tanah dan rontokan tembok bisa kata Prima bisa cacingan, pertumbuhannya terganggu. Bisa mempengaruhi bertumbuh kembangnya si anak, juga bisa keterbelakangan.

“Nanti kita lihat kejiwaannya, faktor orang tua juga pengaruh karena harus bisa mengawasi anaknya jangan sampai si anak makan yang tidak wajar. Secara fisik motorik dan sensoriknya juga bagus. Hanya ada keterlambatan bicara saja diusianya,” ungkap Prima.

“Dari Puskesmas fokus akan memantau si anak hingga usia dua tahun pertumbuhannya normal atau tidak. Dan memberikan edukasi kepada orang tuanya,” pungkas Prima.

Nino Moebi