blank
Wagub Jateng, Gus Yasin.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, segera melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, terkait upaya pendampingan dan pembinaan pengajar keagamaan Lembaga Pendidikan Al-quran (LPQ) di Jawa Tengah.

Hal itu dia sampaikan usai mengikuti rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah, di lantai 4 Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jumat (10/9/2021).

Gus Yasin, sapaan akrabnya mengatakan berdasar laporan yang dia dapat, ada LPQ yang terus mengajar tanpa diberi pembinaan teknis dan pengelolaan LPQ. Sementara dari Badan Koordinasi LPQ Jateng untuk dua tahun ini tidak dapat maksimal memberikan pendampingan lantaran pandemi Covid-19.

“Terkait pembinaan dan pendampingan TPQ, sampai sekarang masih di bawah kewenangan Kemenag. Sehingga Pemprov hanya koordinasi supaya jangan sampai ada tumpang tindih,” kata Gus Yasin.

Pemprov Jateng sudah mendorong agar LPQ yang ada di Jateng menyelaraskan pelajarannya, terutama menyangkut tingkatan atau jenjang pembelajaran Al-Quran. Jangan sampai pembelajaran di LPQ terlalu lama karena setelah LPQ ada Madin.

“Seperti halnya setelah TK, kemudian SD lalu Mts, sehingga kami terus mendorong supaya pendidikan keagamaan juga bertingkat. Kalau itu memungkinkan akan kita fasilitasi bagaimana penyelarasan Madin dan LPQ di Jateng.

Terpisah, Kabid PD Pondok Pesantren, Dr. H. Nur Abadi, mengatakan Kanwil Kemenag Jateng akan segera melakukan kunjungan ke LPQ di beberapa kabupaten/kota. Menurutnya, dalam jangka pendek ini pihaknya akan menyampaikan instrumen pendampingan untuk mengetahui persoalan-persoalan yang dihadapi LPQ.

“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan peninjauan ke kabupaten/kota untuk melakukan supervisi. Dan kami bisa gali mengenai persoalannya, kendalanya, barangkali metode pembelajarannya, atau penyampaian materinya. Nanti kita evaluasi, identifikasi, dan akan kami godog menjadi sebuah program. Kalau untuk saat ini ya kita beri penjelasan terlebih dahulu,” kata Nur.

Nur berharap di tahun mendatang, Kemenag pusat dapat memberikan peluang anggaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga program yang sudah tersedia dapat segera dilaksanakan.

“Sebelum pandemi, kami sudah ada beberapa program untuk memberikan bimbingan, workshop kepada guru LPQ, dengan metode beragam. Begitu pandemi, anggaran terpaksa dipangkas untuk refocusing, sehingga untuk saat ini, kami masih sebatas memberikan pendampingan,” tambahnya.