blank
Ruang kelas SD 1 Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu yang ambrol. Foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sekolah rusak kembali terjadi lagi di Kudus. Kali ini tiga ruang di SD 1 Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu Ambrol. Ironisnya, ruang yang rusak tersebut baru mengalami perbaikan tahun 2019 lalu.

Kerusakan ruang kelas SD 1 Garung Lor tersebut semakin menambah panjang daftar sekolah rusak yang ada di Kudus. Sebelumnya, SD 4 Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu juga ambrol.

Plt Kepala SD 1 Garung Lor, Eni Supriyanti mengungkapkan, ruang SD yang rusak diantaranya ruang kelas 3, ruang kepala sekolah dan ruang perpustakaan.

Kerusakan yang terjadi rata-rata pada bagian plafon. Yang paling parah terjadi pada ruang kepala sekolah yang tak hanya plafon saja yang rusak, tapi juga genteng ambrol.

“Kerusakan terjadi sekitar tahun lalu, artinya baru setahun diperbaiki sudah rusak lagi,”kata Eni, Selasa (7/9).

Akibat kerusakan tersebut, menurut Eni, saat ini pihak sekolah terpaksa memindahkan siswa kelas 3 ke kelas lain. Sekolah juga melakukan kebijakan penggabungan ruang belajar bagi siswa kelas lain.

Menurut Eni, total siswa yang dimilikinya saat ini sebanyak 93 anak. Sedangkan khusus untuk kelas 3, total siswanya sebanyak 14 anak.

“Kami sudah melaporkan kerusakan ini ke dinas, dan baru kemarin ada peninjauan,”paparnya.

Terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Zubaidi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan SD tersebut.

“Kami sudah menerjunkan staf Disdikpora untuk meninjau langsung,”katanya.

Dikatakan, kerusakan di SD 1 Garung Lor lebih diakibatkan banyaknya kayu atap yang rusak dimakan rayap. Hal ini membuat kayu bangunan cepat lapuk dan membuat atap plafon ambrol.

Terkait penanganannya, menurut Zubaidi, pihaknya akan mengupayakan perbaikan gedung tersebut pada tahun anggaran 2022.

“Kami akan sudah merencanakan perbaikan di tahun 2022. Tapi kalau memungkinkan, kami akan minta ke DPRD agar bisa menganggarkan di APBD Perubahan tahun ini,”tandasnya.

Hal tersebut, menurut Zubaidi karena anggaran di APBD Perubahan 2021 sangat terbatas. Dari plafon yang diberikan TAPD, hanya ada anggaran sekitar 400 juta yang diperuntukkan bagi rehab tiga sekolah.

“Untuk APBD Perubahan, sementara anggaran yang ada sudah teralokasikan untuk rehab SD 4 Prambatan Kidul, SD 3 Payaman dan SD 3 Bakalan Krapyak. Kalau ada tambahan anggaran, kami akan upayakan SD 1 Garung Lor juga,”tukasnya.

Anggota Komisi D DPRD Kudus, Ulwan Hakim menyatakan keprihatinannya menyusul kembali ambrolnya bangunan sekolah di Kudus. Menurutnya, Disdikpora harus lebih tanggap dalam menginventarisasi sekolah mana yang membutuhkan perbaikan.

“Jangan sampai rusak dulu baru ada perbaikan. Harusnya dinas punya data lengkap mana sekolah yang harus direhab,”kata Ulwan.

Padahal, kata Ulwan, Kudus juga mendapatkan banyak alokasi DAK untuk perbaikan sekolah. Hanya saja, banyak alokasi DAK tersebut yang kurang tepat sasaran.

“Banyak sekolah yang kondisinya masih bagus malah dapat bantuan. Tapi yang rusak malah luput dari perbaikan,”tukasnya.

Tm-Ab