blank
Tiga mahasiswa UMK saat menunjukkan aplikasi Silapos karyanya. Foto:suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) membuat sistem pelayanan posyandu (Silapos). Tujuannya untuk membantu posyandu dalam pelayanan kesehatan, apalagi saat pandemi seperti saat ini.

Dengan aplikasi Silapos, warga bisa mendaftar melalui sistem dan bisa menghindarkan kerumunan warga saat pelayanan kesehatan di posyandu.

Warga yang mendaftar bisa dipecah pelayanannya tiap jam, biasanya pelayanan posyandu di desa dilakukan semnggu sekali. Namun karena tidak dibagi per jam akhirnya memunculkan kerumunan.

”Dengan aplikasi ini kerumunan bisa dipecah, sehingga tidak ada kerumunan,” kata Ketua Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat Safira Almanira Calista dari Prodi Sistem Informasi, Kamis (2/9).

Misalnya, dalam satu hari ada sekitar 30 orang yang akan mendapatkan pelayanan, maka warga harus mendaftar lewat Silapos. Agar tidak ada kerumunan, maka Silapos akan membaginya, misalnya pukul 08.00 sampai 09.00 untuk sepuluh pendaftar. Lalu pukul 09.00 – 10.00 untuk sepuluh pendaftar.

Dengan cara tersebut, maka tidak akan terjadi kerumunan seperti sebelumnya, sehingga bisa membantu menekan penyebaran covid-19. Namun warga tetap mendapatkan pelayanan posyandu secara maksmal.

Dari alasan itu, dia bersama dua temannya, Aldi Di Kurniawan dari Prodik Teknik Informatika dan Idha Rachmawati dari Prodi Akuntansi memunculkan ide pengabdian masyarakat dengan membuat program yang sinergis, komprehensif, aplikatif dan berkelanjutan dengan nama ‘apllication customer relationship for monitoring and empowerment dalam peningkatan efektivitas pada masa dan pasca pandemi di Posyandu Dersalam’.

”Ketika pandemi berakhir, aplikasi tersebut juga bisa digunakan, karena pembagian pelayanan akan membuat pelayanan maksimal. Dalam aplikasi itu ada pelayanan imunisasi, ibu hamil dan lansia, sesuai program yang ada di Posyandu,” terangnya.

Selain memudahkan pendaftaran dan pembagian pelayanan berdasarkan waktu, aplikasi atau program tersebut juga disediakan menu konsultasi. Sehingga warga yang ingin konsultasi bisa melalui aplikasi tersebut, nantinya ada bidan yang akan menjawab konsultasi tersebut.

Dalam pelaksanannya, pihaknya sudah melakukan survei, pemuatan aplikasi hingga koordinasi dengan mitra Posyandu. Harapannya dengan adanya aplikasi tersebut, maka pelayanan kesehatan bisa makin maksimal, pastisipasi masyarakat meningkat, dan paling penting kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu dan balita serta lansia makin baik.

Untuk menjalankan aplikasi ini, warga bisa mendowload di playstore dan menginstal apliaksi Silapos. Setelah muncul, baru mendaftar dengan mengklik ‘Sign up’. Selanjutnya pendaftar akan mendapatkan kode unik dari admin.

Selanjutnya kode unik dimasukkan dan akan muncul beberapa kolom yang harus diisi, antara lain kolom user name, password, re-password. Selanjutnya pendaftar bisa melakukan login ke aplikasi.

Dalam aplikasi untuk sementara ada tiga menu, yakni ibu hamil, ibu balita dan lansia. Setiap menu nantinya ada empat menu lagi, yakni beranda, layanan, konsultasi dan rekap data. Di menu layanan, warga bisa melihat terkait layanan, termasuk tempat hingga mendaftar antrean pelayanan. “Kami ada data sampai tingkat RW, biasanya satu RW pelayanan posyandu di satu tempat,” jelasnya.

Dalam pembuatan apliaksi tersebut, kami sesuaikan dengan kondisi lapangan, mulai dari pelayanan apa saja yang dibutuhkan hingga kendala apa yang dihadapi. Sehingga aplikasi tersebut diharapkan bisa membantu pelayanan kesehatan dengan maksimal dengan meminimalisir kendala-kendala yang ada di lapangan.

”Selain berharap bisa masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) yang diadakan Kemendikbudristek, kami juga berharap apliaksi ini bisa membantu masyarakat, akan kami pernaiki terus apliaksinya agar jauh lebih baik,” imbuhnya.

Tm-Ab