blank
SEkda Kota Magelang Joko Budiyono, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kota Magelang diminta menanyakan ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan kenapa Kota Magelang masih PPKM level 4 yang berlaku 31 Agustus – 6 Sepetember 2021.

Permintaan itu disampaikan Sekda Joko Budiyono yang juga merangkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, kemarin.

‘’Saya minta Dinas Kesehatan untuk menanyakan ke Pusdatin, kenapa Kota Magelang masih tinggi. Padahal kasusnya sebenarnya sudah sangat turun,’’ tegasnya.

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021 menerangkan, Kota Magelang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, sejak 31 Agustus 2021 sampai 6 September 2021.

Data per 29 Agustus 2021, kasus aktif Covid-19 di Kota Magelang sebanyak 95 kasus, dirawat 18 orang, isolasi di rumah 56 orang, isolasi di hotel dan asrama sebanyak 21 orang, dan tercatat ada tambahan 1 orang meninggal dunia.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Kota Magelang masih melanjutkan PPKM Level 4. Bahkan, di Jawa Tengah, hanya Kota Magelang dan Kabupaten Purworejo saja, yang melanjutkan PPKM level tertinggi ini.

‘’Ya karena berbagai kemungkinan, mungkin karena mortalitasnya masih dianggap tinggi, positif ratenya masih dianggap belum sesuai standar, kemudian tracing kurang masif. Tetapi, kondisi sekarang sudah menurun, sudah menurun,’’ tandas Joko.

Pandemi Level 4 menandakan suatu daerah memiliki angka kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih dari 150 orang per 100.000 penduduk per minggu. Kejadian rawat inap di rumah sakit lebih dari 30 orang per 100.000 penduduk per minggu. Serta, angka kematian akibat Covid-19 lebih dari 5 orang per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Angka dari ketiga indikator tersebut, Kota Magelang masih dianggap tinggi karena Kota Magelang adalah wilayah kecil yang hanya memiliki sekitar 128.020 jiwa (Data Disdukcapil tahun 2020).

‘’Kasus kematian masih ada 1-2 orang sehari, padahal kita tidak boleh ada atau maksimal ada 1 saja angka kematian karena hitungannya per 100.000 orang. Ini lah kenapa kita masih dianggap tinggi,’’ tutur mantan Asisten II Setda Kota Magelang tersebut.

Joko menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih bekerja keras menangani Covid-19 mulai menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter), hingga membentuk tim khusus yang bertugas mengedukasi masyarakat.

Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa Kota Magelang siap untuk menjalankan PPKM Level 4 sampai dengan perubahan keputusan.

Pemkot Magelang tidak akan melakukan dikotomi atau membeda-bedakan penanganan menurut daerah asal, karena Kota Magelang juga bergantung dari daerah lain.

Termasuk vaksinasi, lanjut Joko, Pemkot Magelang pun memfasilitasi penduduk luar daerah, karena mereka bekerja dan berinteraksi dengan warga lokal.

 

Penulis : prokompim/pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono