blank
Pelatihan Menulis Berita di Media Massa ini, diikuti beberapa mahasiswa magang di Balai Bahasa Provinsi Jateng, melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Rabu (25/8/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Peneliti di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Agus Sudono menyatakan, agar kegiatan atau acara yang diselenggarakan sebuah instansi, lembaga, organisasi, atau perusahaan diketahui masyarakat, bidang hubungan masyarakat (humas), harus sering membuat siaran pers atau juga yang disebut rilis berita.

”Dengan begitu, masyarakat akan mengetahui informasi mengenai instansi, lembaga, organisasi, perusahaan, atau produk-produk yang dihasilkannya,” kata Agus, dalam acara Pelatihan Kelas Menulis Berita di Media Massa, yang diselenggarakan Rabu (25/8/2021), melalui aplikasi zoom meeting.

Ditambahkan dia, kemampuan menulis berita tidak bisa dilepaskan dari keterampilan berbahasa, karena media penyampaiannya menggunakan bahasa Indonesia. ”Oleh karena itu, agar tulisan berita yang dihasilkan bisa komunikatif dan efektif, penulis berita harus menguasai kaidah bahasa Indonesia,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dekan FITK Unsiq Jateng di Wonosobo akan Tekankan Kampus dan Kuliah Merdeka bagi Mahasiswa

Mantan editor bahasa koran harian itu mengungkapkan, menulis berita di media massa sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami, karena pembaca berita berasal dari berbagai kalangan.

”Ada mahasiswa, guru, dosen, pedagang, birokrat, pedagang, atau profesi yang lain. Jadi bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang sederhana, singkat, jelas, padat, dan lugas,” jelasnya.

Menurut Agus, setelah penulisan berita yang tak kalah penting adalah, penyuntingan. Berita yang telah ditulis sebaiknya disunting untuk memeriksa kembali penulisan ejaan, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan penyusunan paragraf, termasuk logika berbahasanya.

BACA JUGA: UNS dan Universitas Pertahanan RI Jalin Kerja Sama

”Tulisan yang disunting dan yang tidak disunting, pasti akan menghasilkan produk yang berbeda. Tulisan yang disunting akan menghasilkan kalimat-kalimat yang efektif dan komunikatif,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jateng, Dr Ganjar Harimansyah, menyatakan, keterampilan menulis diperoleh melalui proses berlatih secara terus-menerus. Menurut sebagian orang, menulis merupakan suatu bakat yang tidak semua orang mampu memilikinya.

”Padahal kemampuan menulis dapat dimiliki, apabila berlatih secara rutin. Selain itu, kebiasaan membaca akan lebih mendorong keterampilan menulis,” tukas Ganjar.

BACA JUGA: Kodam IV/Diponegoro Gelar Bimtek Penyusunan Dokumen Revisi Rencana Strategis Kotama

Dalam acara yang dipandu Ika Inayati, penerjemah di Balai Bahasa Provinsi Jateng itu, peserta pelatihan ini berasal dari berbagai mahasiswa magang, seperti Undip, Unnes, dan UNS Solo.

Mereka dibimbing mengenai penulisan berita dengan bahasa Indonesia yang baik, penyuntingan bahasa beserta kode etiknya, dan dilanjutkan dengan praktik penulisan berita dan penyuntingannya.

Riyan