blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Aparatur Sipil Negara (ASN), memborong cabai dari petani. Pasalnya, harga cabai saat ini anjlok, hanya sekitar Rp 7.000 per kilogram.

Hal itu disampaikan Ganjar, saat menjadi pembicara zoom literasi keuangan Ibu Berbagi Bijak untuk UMKM, yang diselenggarakan PT Visa Worldwide Indonesia, Kamis (26/8/2021). Menurutnya, tindakan cepat dibutuhkan untuk membantu para petani agar tidak merugi.

”Hari ini kita semua harus membantu petani, karena harga cabai sedang anjlog. Saya minta kawan-kawan ASN beli cabai dari petani ramai-ramai, untuk membantu mereka,” katanya.

BACA JUGA: Penyampaian KUA dan PPAS Perubahan APBD Tahun 2021, 24 Anggota DPRD Tak Hadir

Menurut Ganjar, aksi mengerahkan ASN membeli produk pertanian saat harga anjlog, sudah sering dilakukan di Jateng. ASN di Jateng, lanjut dia, sudah terbiasa dengan hal itu.

Meski begitu, Ganjar menyampaikan, harus ada tindakan jangka panjang agar kejadian serupa tak berlarut. Dia meminta semua pihak, termasuk Bank Indonesia, untuk membantu.

”Di sini saya lihat ada dari BI, saya harap BI juga bisa membantu mengatasi persoalan ini. Sebab, bicara soal komoditas pertanian, banyak makelarnya yang mengambil untung terlalu banyak. Ini yang harus diatasi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Penulis Berita Harus Kuasai Kaidah Bahasa Indonesia

Selain petani, Ganjar juga menyatakan, telah menyiapkan berbagai program untuk membantu berbagai pihak yang terdampak pandemi. Di antaranya pelaku UMKM, industri kecil maupun besar, hingga penanganan untuk anak yatim.

”Untuk UMKM saya sudah minta mendata, sudah masuk sekitar 750 UMKM yang berhasil kita data. Kami berikan program mulai pelatihan, akses permodalan hingga akses ke platform e-commerce. Saat ini memang kita getol latih UMKM kita bertransformasi ke arah digital,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman menyebutkan, program Ibu Berbagi Bijak dibuat untuk membantu UMKM di Jateng dan DIY. Saat ini, sudah ada 320 UMKM yang terlibat dalam program ini.

”Kami membantu dengan cara memberikan pelatihan, termasuk akses ke e-commerce raksasa. Ini adalah salah satu kontribusi kami untuk mendukung pemulihan ekonomi di Jateng dan DIY,” tukas dia.

Riyan