abu vulkanik merapi
Hujan abu tipis dari Gunung Merapi yang sampai wilayah Kabupaten Temanggung sempat mengganggu pandangan pengendara sepeda motor dan mobil. Foto: Yon

KOTA MUNGKID( SUARABARU.ID): Gunung Merapi yang ada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, kembali memuntahkan  awan panas.

Guguran awan panas  Gunung Merapi  yang  terjadi pada Selasa ( 10/8/2021), sebanyak dua kali. Yakni, pada pukul 05.58 WIB dan 06. 42 WIB, dengan jarak luncuran 2.500 meter dan 3.000 meter dari puncak gunung.

Akibat dari adanya guguruan awan panas tersebut, berdampak terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang. Bahkan juga hingga wilayah Kabupaten Temanggung.

Untuk wilayah Kabupaten Magelang, hujan abu dilaporkan terjadi di 12 desa yang tersebar di 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang.

“Berdasarkan update laporan  hingga pukul 10.00 WIB, dilaporkan hujan abu terjadi 12 desa  yang tersebar di enam kecamatan.  Yakni, Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, Pakis, Secang dan  Tegalrejo,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Mhd Muzamil saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).

Muzamil mengatakan,  untuk wilayah Kecamatan Grabag hujan abu terjadi di empat desa. Kemudian, di Kecamatan  Dukun, Pakis dan Sawangan, masing-masing terjadi di dua desa.

Selain itu,masing-masing satu desa di Kecamatan Secang dan Tegalrejo.

Menurutnya, guguran awan panas yang menyebabkan terjadinya kembali hujan abu di sejumlah wilayah tersebut, tidak terlalu tebal.

Selain itu, arah angin mengarah ke barat laut, sehingga sejumlah wilayah yang ada di barat laut Merapi terdampak hujan abu.

Ia menambahkan,  meskipun terus mengalami guguran awan panas, namun  guguran awan panas tersebut masih jauh dari permukiman penduduk, Yakni,t berjarak sekitar 2.500 meter dan 3.000 meter dari puncak.

“ Jarak antara  luncuran awan panas terjauh yakni 3.000 meter tersebut masih jauh sekitar 5000 meter. Sehingga, saat ini belum ada masyarakat yang diungsikan,” imbuhnya.

Meskipun terjadi hujan abu, namun masyarakat masih tetap beraktivitas seperti biasa. Untuk mengantisipasi masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan, pihaknya telah  memberikan bantuan masker  bagi penduduk sekitar lereng Merapi.

“Kami telah memberikan masker dan saat ini masih berada di tingkat kecamatan. Selain itu, sebagian masyarakat yang ada di lereng Merapi sudah memakai masker sejak adanya pandemic covid-19 ini,” katanya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga sejak 5 November 2020 lalu.

 

Hingga Kabupaten Temanggung

 

Sementara itu, hujan abu dari Gunung Merapi tersebut tidak hanya melanda 12 desa dari enam kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang. Melainkan juga  telah sampai di wilayah Kabupaten Temanggung.

Sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Temanggung yang terdampak hujan abu tersebut yakni wilayah Kecamatan Pringsurat,Kranggan, Selopampang dan Kecamatan Temanggung.

Meskipun hujan abu di sejumlah wilayah tersebut terjadi sangat tipis, tetapi sempat mengganggu aktivitas warga. Utamanya pengendara sepeda motor dan mobil.

“Hujan abu yang terjadi sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, sedikit mengganggu aktivitas warga, utamanya pengendara sepeda motor dan mobil dan mengganggu pandangan jarak,” kata Widi Ari Sandi,salah satu warga Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.  Yon