blank
Bupati Arif Sugiyanto memimpin Rakor Penanganan Covid-19 di Gedung F Jumat 30/7.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Untuk menangani  pandemi Covid-19, tahun ini Pemkab Kebumen mengalokasikan anggaran sebesar Rp 94 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan penanganan Covid-19, termasuk untuk pemberian bantuan sosial kepada masyarakat kecil.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengungkapkan hal tersebut usai Rapat Koordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 Pusat dan sejumlah kepala daerah secara daring di Gedung F, Kompleks Setda Kebumen, Jumat (30/7/2021).

Di sisi lain, Bupati mengingatkan semua pihak bahwa kasus kematian Covid-19 di Kabupaten Kebumen masih cukup tinggi. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak agar tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes), dan mematuhi aturan yang diterapkan selama PPKM Darurat.

Bupati mengungkapkan,  rata-rata perhari 100 orang di Kebumen terpapar Covid-19. Bila ditracking 12 hari, sudah 1.200 orang yang terpapar Covid-19. Dengan angka kematian yang masih cukup tinggi.

“Ini menjadi perhatian bersama, Prokes jangan sampai kendor, aturan PPKM juga harus benar-benar dipatuhi,”tegas Arif Sugiyanto.

Menurut Bupati, penyebab tingginya angka kematian Covid-19 di Kebumen, rata-rata 14-15 orang per hari, karena penanganan terlambat. Artinya, masih banyak warga Kebumen ketika sakit yang mengarah pada tanda-tanda gejala Covid-19 tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Terlebih mereka yang punya penyakit penyerta.

Jangan Ragu Periksa ke Dokter

Arif Sugiyanto mengimbau masyarakat perlu memahami, ketika sudah demam, panas dua hari tidak sembuh jangan ragu untuk periksa ke dokter atau rumah sakit. Apalagi manakala ada penyakit penyerta, seperti gula, jantung, asma, jangan sampai telat, rujuk ke rumah sakit.

Pemerintah, lanjut Bupati, telah menyiapkan penambahan kamar pasien Covid-19, di sejumlah rumah sakit. Termasuk penambahan obat-obatan dan oksigen.

Saat ini, pemerintah masih terkendala dengan menipisnya vaksin, mengingat animo masyarakat tinggi, sementara kuota terbatas.

“Vaksin kebetulan sudah habis, tapi kita telah mengajukan penambahan ke Pemerintahan Pusat, dan Provinsi. Karena vaksin ini kan program pusat, barangnya dari luar negeri. Kita sifatnya menerima dan mengusulkan. Jadi masih menunggu,”jelasnya.

Penyerapan vaksinasi di Kebumen sangat tinggi di Jateng, berada diurutan kedua. Pemkab juga menggencarkan vaksinasi 100 persen bagi desa yang masih zona hijau. Bupati meminta masyarakat agar tetap bersabar, PPKM Darurat masih diperpanjang sampai 2 Agustus 2021.

blank
Data perkembangan kasus positif Covid-19 di Kebumen pada 29/7.(Foto:SB/Dok)

Sementara itu Bidang Komunikasi Publik Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen pada 30/7 merilis, pada 29/7 ada penambahan kasus terkonfirmasi positif baru 121 kasus, terkonfirmasi  sembuh 124 dan meninggal dunia  14 orang.

Kasus aktif hari itu tercatat 1.095 tersebar di seluruh Kecamatan.  Mikro zonasi desa terpantau desa berzonasi merah ada 35.  Sedangkan desa dalam zonasi orange ada 91 desa.

Secara keseluruhan hingga saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Kebumen tercatat 14.600. Dari sejumlah kasus terkonfirmasi tersebut dirawat 478,  isolasi 617,  total meninggal  788, sembuh 12.717.

Komper Wardopo