blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah, Riyono, meminta pemerintah dalam hal ini Pemprov Jateng berkordinasi dengan Pemda Kab.Pekalongan dan aparat hukum untuk melakukan pengawasan dan pengendalian harga tabung oksigen yang beredar di masyarakat.

Hal ini merupakan reaksi Riyono atas beredarnya berita bahwa salah satu apotek di Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan yang menjual tabung oksigen sampai dengan Rp 6,8 Juta per satu meter kubik.

Menurutnya, melambung tingginya harga penjualan tabung oksigen di tengah situasi krisis seperti pandemi ini merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan.

“Aparat dan pemda harus terus melakukan pengawasan harga di situasi kritis terhadap peredaran oksigen di kalangan swasta yang harganya cenderung tidak terkendali, hukum oknum atau siapapun yang berperilaku tidak beradab dan tidak berperikemanusian ditengah kondisi pandemi ini,” ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Riyono mengungkapkan, satu bulan lalu harga tabung oksigen beserta regulatornya masih sekitar satu juta rupiah, namun angka yang sudah naik 30% dari harga normal sekitar 600.000 rupiah. Menurutnya hal ini merugikan terutama bagi rakyat kecil yang membutuhkan tabung oksigen untuk penyembuhan.

“Di rumah sakit stok sangat terbatas, di pasaran harga sudah tidak terkendali, rakyat kecil jadi korbannya,” papar Riyono.

Legislator asal dapil Pekalongan ini menduga kelangkaan tabung oksigen menjadi alasan bagi beberapa oknum pedagang menjual tabung oksigen dengan harga tinggi. Kelangkaan tabung oksigen masih terjadi sampai saat ini.

Keterbatasan produksi, serta meningkatnya kebutuhan akibat naiknya kasus Covid-19 disebab menjadi penyebabnya. Kelangkaan tabung oksigen masih saja terjadi sampai saat ini membuat ada oknum pedagang yang tega berbuat tidak beradab.

“Jateng memang kekurangan oksigen per hari 200 ton atau setara 0.25% kebutuhan normal untuk keperluan kesehatan. Bahkan masyarakat kesulitan untuk membeli tabung dan mengisi ulang jika habis untuk keperluan isoman atau bahkan perawatan di rumah sakit,” ujar Anggota Komisi C DPRD Jateng ini.

Menurut pihak satgas oksigen Jawa tengah, saat ini sedang dilakukan proses pembelian tangki oksigen dari Singapura sebagai antisipasi ketersediaan oksigen sebagai sarana vital dalam rangkaian pengobatan Covid-19. Namun menurut Riyono, Nampaknya upaya ini belum berhasil menekan harga tabung oksigen di pasar umum.

“Nampaknya pemerintah tidak mampu menjangkau pengendalian harga tabung oksigen di pasar bebas. Aparat harus melakukan operasi dan kalau perlu diberikan tindakan tegas agar siapapun tidak memanfaatkan kesulitan rakyat yang sedang meregang nyawa karena korona,” pungkasnya.

Herry Priyono