blank
Tarmin, Pimpinan KB Griya Amanah, Jatipurno, Wonogiri, peduli membagikan 5 ribu bibit cabai dan terong secara cuma-cuma.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kebun Bibit (KB) Griya Amanah,
di Kuryo, Jatipurno, Wonogiri, membagikan ribuan bibit cabai dan terong secara gratis.

Pemilik KB Griya Amanah, Tarmin, mengatakan, aktivitas ini menjadi salah satu solusi memperbaiki ekonomi petani di masa sulit musim pandemi Covid-19.

”Terlebih lagi ketika PPKM Darurat diperpanjang sebagaimana terjadi sekarang ini,” jelas Tarmin. Bercocoktanam, menjadi alternatif menyehatkan yang dapat menaikkan imunitas.

Di sisi lain, panenan cabai dan terong, dapat untuk memenuhi konsumsi secara mandiri. Selebihnya, penanam dapat menjualnya untuk mendapatkan nilai tambah pendapatan.

Warga Stress
Tarmin, tokoh tani muda Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, menyatakan, PPKM Darurat, telah membuat sebagian warga stress kehilangan penghasilan.

Karena PPKM, mereka yang bermatapencarian sebagai bakul, tidak leluasa berdagang.

Pihak pabrik meliburkan para pekerjanya, dan awak transportasi menganggur. Jasa di sektor strategis seperti di bidang pariwisata dan budaya terhenti.

blank
Sebanyak 5 ribu bibit cabai dan terong, dibagikan secara gratis oleh Kebun Bibit (KB) Griya Amanah, Jatipurno, Wonogiri.

Pemerintah melarang hajatan, yang berdampak usaha penyewaan perabotan orang mantu (tratak, sound system, meja kursi), para perias pengantin dan seniman panggung kehilangan order.

Turunkan Imunitas
”Itu memicu sebagian warga menjadi stress, tidak bahagia,” kata Tarmin. Pada hal, stress dapat menurunkan imunitas.

”Untuk meningkatkan imun, mari berkebun, bercocok tanam membudidayakan komoditas cabai dan terong. Kami bantu bibitnya secara gratis,” ajak Tarmin.

KB Griya Amanah, menyediakan bantuan bibit cabai dan terong sebagai 5 ribu batang. Terdiri atas bibit cabai sebanyak 4.400 batang dan 600 bibit terong.

Penerima bibit Yeni Oktavia Nurjanah, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, menyatakan senang karena suaminya memiliki hobi bercocok tanam.

Sri Lestari dari Desa Pule, Jatipurno, Wonogiri, juga menyampaikan kesan sama. ”Hasilnya dapat dikonsumsi sendiri bersama keluarga, dan selebihnya akan kami jual ke pasar dapat duit,” ujarnya.

Bambang Pur