blank
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kudus. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sekitar 60 ribu an warga Kudus  diperkirakan bakal terlambat menerima vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Hal ini terjadi lantaran stok vaksin untuk wilayah Kudus saat ini sudah habis.

Habisnya stok vaksin ini diakui oleh sejumlah rumah sakit di Kudus yang selama ini melayani vaksinasi Covid-19. Beberapa RS tersebut kini menunda penyuntikan vaksin dosis dua hingga alokasi vaksin tersedia kembali.

“Untuk vaksinasi dosis pertama saja kami sudah berhenti sejak 7 Juli, karena stok vaksin di sini habis dan tidak ada kiriman vaksin lagi,” kata Direktur RS Mardi Rahayu Kudus, dr Pujianto, Kamis (22/7).

Pujianto menyebutkan, pihak RS hingga kini masih memiliki tanggungan penyuntikan vaksin dosis dua kepada 4.562 orang. Jumlah itu merupakan setengah dari capaian vaksinasi RS Mardi Rahayu yang berjumlah sebanyak 8.993 orang. Terdiri dari kelompok masyarakat umum dan remaja.

Dengan habisnya stok, maka penyuntikan vaksinasi dosisi dua akhirnya ditunda. “Kami sudah sampaikan ke masyarakat atas penundaan tersebut,”ujarnya.

Sementara Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Aziz Achyar juga turut membenarkan jika RSUD Kudus menunda pelaksanaan vaksinasi dosis dua. Penyuntikan, sambung dia, baru akan dilakukan kembali setelah mendapat droping vaksin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.

“Sama juga, di RSUD juga melakukan penundaan pemberian vaksin dosis dua,”katanya.

Di RSI Sunan Kudus sendiri, melalui laman resmi Instagramnya juga mengumumkan jika stok vaksinasi dosis dua untuk saat ini tengah kosong. Pihak RSI, akan menginformasikan kembali ketika telah mendapat droping vaksin kembali.

Kekebalan Tidak Maksimal

Terkait keterlambatan vaksinasi dosis kedua ini, Pujianto mengungkapkan secara medis dapat berakibat pada kurang maksimalnya kekebalan tubuh yang dihasilkan. Apalagi jika keterlambatan terjadi dalam waktu yang lama.

“Dampaknya, kekebalan tubuh yang diharapkan tidak terbentuk secara maksimal,”kata Pujianto.

Sementara, disinggung mengenai kemungkinan vaksin dosis kedua diberikan dengan jenis vaksin lain, kata Pujianto, secara ketentuan dari Kemenkes, hal tersebut masih belum diperbolehkan.

“Sejauh ini, ketentuan Kemenkes masih belum membolehkan dosis dua menggunakan vaksin jenis lain,”tandasnya.

Tm-Ab