blank

SLAWI (SUARABARU.ID) – Sejumlah ekspatriat muslim di Jerman asal Kabupaten Tegal, memilih menyalurkan hewan kurban di tanah air. Hal ini karena berkurban di tanah air dirasakan lebih mudah dibandingkan di Jerman. Selain itu, berkurban di Indonesia sekaligus sebagai syiar Islam.

Mereka berlima bersama dua orang warga Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, patungan menyalurkan satu ekor Sapi kurban seberat 600 Kilogram di Masjid An-Nur, yang berlokasi di Jalan Pala Barat 1 Blok D, Desa Mejasem Barat, Kabupaten Tegal, Rabu (21/7/2021).

Lima ekspatriat yang menyalurkan hewan kurban itu, satu orang tinggal di Frankfurt, yakni Richard Luzi bin Kristo Luzi, dan empat orang tinggal di Hamburg yakni Thorsten bin Schulz, Widyaningsih binti Sukarso, Amelia Riska Arnold binti Frank Arnold dan Alisia Rosari Arnold binti Frank Arnold.

Sedangkan dua orang lainnya adalah Cahyati Riningsih binti Sukarso Warga Griya Mejasem Baru Blok D dan Herni Rostikawaty binti Syamsoedin warga Griya Mejasem Baru Blok H.

Cahyati Riningsih menjelaskan, empat dari lima ekspatriat tersebut merupakan adiknya. Sedangkan satu orang merupakan menantunya, yakni Richard Luzi bin Kristo Luzi. Menurutnya, keinginan menyalurkan hewan kurban di tanah air salah satunya karena alasan kemudahan.

“Kalau disana (Jerman) jarang orang berkirban. Kalau misalkan ada harus di rumah pemotongan hewa atau RPH. Tidak boleh ditempat umum,” terang Cahyati.

Selain lebih mudah, imbuh Cahyati, berkurban di Indonesia juga dirasa lebih afdol dan sekaligus sebagai syiar Islam.

“Mereka ingin cari afdolnya, karena berkurban di Indonesia jelas memenuhi syariat Islam,” tandasnya.

Nino Moebi