blank
Bupati Kudus Hartopo mengapresiasi inovasi Pemdes Jepang yang mewajibkan penerima BLT untuk menjalani vaksinasi. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus Hartopo berharap pemerintah pusat segera memberikan tambahan vaksin Covid-19 karena stok yang tersedia sangat terbatas, sedangkan saat ini ada 60.000-an orang lebih yang sudah memasuki jadwal penyuntikan dosis kedua.

“Stok vaksin yang tersedia tentunya tidak sebanding dengan kebutuhan karena yang tersisa sekitar 2.000-an dosis dan diperuntukkan untuk dosis kedua yang sudah terdistribusi di sejumlah fasilitas kesehatan di Kudus,” katanya, Rabu (21/7).

Ia mengakui sudah melaporkan ketersediaan vaksin di Kabupaten Kudus dengan harapan segera mendapatkan tambahan alokasi, mengingat animo masyarakat cukup besar untuk mendapatkan vaksinasi.

Dengan stok vaksin yang ada sekarang, maka vaksinasi untuk dosis pertama juga berhenti karena tidak ada stok vaksin yang khusus untuk suntikan pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo mengakui khawatir dengan keterlambatan pengiriman vaksin ini bisa mempengaruhi minat masyarakat melakukan vaksinasi.

“Agar tidak sampai mengakibatkan semangat melakukan vaksinasi menurun, ketersediaan vaksinasi harus segera dipenuhi agar target vaksinasi di Kudus dengan sasaran 661.727 orang juga bisa dipenuhi,” ujarnya.

Realisasi vaksinasi hingga 17 Juli 2021 sendiri untuk dosis pertama baru 20,6 persen, sedangkan dosis kedua masih rendah lagi karena 9,5 persen.

Dari target sebanyak 661.727 sasaran, meliputi tenaga kesehatan sebanyak 5.502 orang, pelayanan publik sebanyak 52.660 orang, lansia sebanyak 71.098 orang, serta masyarakat umum dan rentan sebanyak 452.410 orang.

Capaiannya mulai dari 17,4 persen hingga sudah ada yang melampaui target, khususnya untuk para nakes sudah 122,7 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua 122,1 persen. Sedangkan kelompok sasaran lainnya masih di bawah 70 persen baik dosis pertama maupun kedua.

Sementara untuk kategori remaja ditargetkan 80.057 orang, sedangkan capaiannya baru 787 sasaran atau 1 persen untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua baru dua sasaran.

Tm-Ab