blank
Moeljanto SE, Camat Candisari Kota Semarang Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 6000 paket sembako bansos PPKM Darurat dibagikan di Kecamatan Candisari Kota Semarang dan dibagikan kepada warga masyarakat sesuai data yang telah dirilis sebelumnya.

Dari 100 ribu paket bansos PPKM yang diprogramkan oleh Pemerintah Kota Semarang, Kecamatan Candisari mendapatkan 6000 paket bansos PPKM yang dibagikan kepada warga di 7 kelurahan,” ungkap Moeljanto SE, Camat Candisari Kota Semarang kepada SUARABARU.ID di ruang kerjanya.

Dan untuk mengurangi mobilitas agar warga tidak keluar rumah dan beraktifitas di malam hari, lanjutnya, sesuai hasil rapat koordinasi (Rakor) Analisis dan Evaluasi (Anev) melalui meeting zoom yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Semarang, masing-masing kecamatan mengusulkan 2 jalur jalan protokol untuk dimatikan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Selain itu, tiap kecamatan diwajibkan pula untuk mengusulkan pula penambahan 2 lajur jalan untuk penyekatan, di luar penyekatan jalan yang sudah diprogramkan oleh pemerintah Kota Semarang sebelumnya, agar mobilitas masyarakat untuk berkumpul semakin berkurang.

“Untuk mematikan lampu PJU sejak tanggal 12 Juli 2021 mulai jam 18.00, Kecamatan Candisari mengusulkan Jalan Tentara Pelajar dan jalan Sriwijaya. Dan penambahan penyekatan jalan, diusulkan di jalan dr Wahidin dan jalan Sriwijaya,” jelas Moeljanto.

5-6 Pelanggaran

Dalam pelaksanaan PPKM Darurat, selama patroli yang dilakukan petugas gabungan TNI-Polri beserta pemerintah Kecamatan Candisari, telah dilakukan sebanyak 2 shift pagi dan malam setiap hari.

“Selama pelaksanaan patroli PPKM Darurat, kami menemukan rata-rata 5-6 pelanggaran tiap shift. Dan telah kami berikan pembinaan untuk bisa lebih paham mengikuti aturan yang telah ditetapkan,” terang Camat Candisari.

Disampaikan pula oleh Moeljanto, pelanggaran yang dimaksudkan adalah kelebihan jam tutup bagi pedagang, karena masih lebih dari jam 20.00 tutupnya. Ada juga terkait pemahaman arti esensial dan kritikal. Sedang untuk shift patroli dimulaindari jam 10.00 hingga jam 12.00 dan malam hari dari jam 20.00-22.00 WIB.

“Ya seperti contoh pedagang kacamata itu termasuk esensial atau tidak? Kan terkait dengan kesehatan. Ya kita jelaskan agar masyarakat lebih paham,” pungkas Camat Candisari.

Absa