blank
Penandatanganan seruan bersama dilakukan antara Ketua PWI H Amir Machmud MS SH MH (kiri), dan Ketua Umum MUI Dr KH Ahmad Darodji MSi, di Studio TVKU, Senin (12/7/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, menyerukan, agar dalam pemberitaan covid-19, media massa dan media sosial menonjolkan narasi positif. Harapannya, agar masyarakat terjauhkan dari traumatika berkepanjangan, di tengah kondisi covid-19 yang masih mengganas.

Seruan bersama itu ditandatangani Ketua PWI Jateng H Amir Machmud NS SH MH dan Ketua Umum MUI Dr KH Ahmad Darodji MSi, di Studio TVKU, Senin (12/7/2021). Usai penandatanganan naskah seruan bersama, dilanjutkan webinar bertema ‘Urgensi Bernarasi Positif dalam Pemberitaan Media di Tengah Kondisi Covid-19’.

Tampil sebagai narasumber dalam webinar yang dipandu moderator Myra Azzahra, antara lain Ketua PWI Jateng, Wakil Ketua Umum MUI Jateng Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA, Ketua MUI Jateng Bidang Organisasi, Hukum dan HAM Prof Dr KH Abu Rokhmad MA dan Rektor Universitas Dian Nuswantoro Prof Dr Ir H Edi Noersasongko MKom.

BACA JUGA: Polda Metro Benarkan Penangkapan Dr Lois Owien

Ketua Komisi Infokom MUI Jateng, H Isdiyanto Isman yang membacakan naskah seruan bersama menegaskan, ada empat butir Seruan. Pertama, PWI dan MUI mengajak media massa dan media sosial untuk tidak mem-blow up berita dan informasi seputar perkembangan kondisi covid-19 dengan narasi-narasi yang berpotensi memunculkan trauma di kalangan masyarakat.

PWI-MUI juga menyerukan, saatnya berita dan informasi, dikonstruksikan menjadi berita dan informasi yang mampu membangun rasa optimisme masyarakat, dalam menghadapi pandemi.

Kedua, berita adalah konstruksi dari peristiwa. Maka dalam mengemas perkembangan seputar covid-19 media massa diingatkan agar menggunakan nurani tertingginya, sehingga berita yang tersaji tidak menimbulkan rasa trauma masyarakat, melainkan mampu membangkitkan semangat dan optimisme masyarakat, untuk melawan pandemi.

BACA JUGA: Candi Umbul, Berendam Air Hangat di Peninggalan Mataram Kuno

Butir ketiga, media massa dan media sosial diharapkan benar-benar menghindari hoaks dalam sajian informasinya, terkait perkembangan pandemi, agar tidak menimbulkan keguncangan dan kegaduhan di tengah masyarakat.

Keempat, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar aktif membantu sosialisasi, terkait pentingnya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya memutus mata rantai pandemi covid-19.

Hal yang melatari seruan bersama itu, lanjut Isdiyanto yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jateng, mengingat warga Jateng yang positif terpapar covid-19 kian meninggi.

Oleh karenanya, PWI dan MUI berharap, saatnya dibangun rasa optimisme masyarakat untuk melawan covid-19, salah satu salurannya lewat informasi dan pemberitaan yang bernarasi positif. Baik di ranah media massa, media sosial, maupun saluran komunikasi yang lain, agar masyarakat tidak merasa terus menerus terteror oleh situasi dan informasi.

Riyan