blank
Pekerja PG Rendeng memasang poster di alat berat yang diparkir di halaman kantor.foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan pegawai PG Rendeng Kudus menggelar aksi mogok kerja, Rabu (23/6). Aksi tersebut menuntut penyelesaian proyek revitalisasi PG Rendeng yang tak kunjung selesai.

Aksi yang digelar secara spontanitas tersebut dilakukan dengan menghentikan semua aktifitas karyawan yang sedang bekerja. Para karyawan juga memarkir sebuah alat berat di halaman pabrik dan menempeli dengan poster berisi tuntutan.

Kuwat Riyadin, koordinator aksi mengungkapkan, tuntutan karyawan dilakukan karena pengerjaan proyek revitalisasi mesin PG Rendeng yang dikerjakan PT Wika Barata, tak kunjung selesai.

Akibatnya proses giling yang semestinya bisa dilaksanakan pertengahan bulan ini tidak kunjung terealisasi.

“Yang dirugikan adalah semua karyawan PG Rendeng terutama bagian on farm yang harus menyiapkan bahan baku tebu,”katanya.

Kuwat juga menyatakan, pihak KSO dinilai telah menyalahi kesepakatan yang sudah dibuat bahwa PG Rendeng akan siap beroperasi di pertengahan bulan ini.

“Keterlambatan ini membuat banyak tebu Kudus yang lari ke daerah lain,”ujarnya.

Tak hanya itu, jika PG Rendeng gagal giling tahun ini, seluruh karyawan akan dirugikan.

Sementara, perwakilan Dari KSO Wika Barata selaku pelaksana proyek meminta maaf keterlambatan penyelesaian proyek. Pihaknya menyatakan siap untuk menyelesaikan revitalisasi mesin pada akhir Juni ini.

“Kami siap mengoperasikan mesin giling pada 27 Juni 2021 ini,” kata Erwin, dari PT Wika Barata

Dari PT Wika Barata juga menyebutkan, pihaknya berusaha secara teknis akan mengupayakan penyelesaian perbaikan mesin.

Namun demikian, ada sejumlah kendala teknis yang harus diselesaikan.”kami tetap komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan ini,”ujarnya.

Tm-Ab