BKND
Ketua DPC PDIP Kota Magelang, Budi Prayitno ( membelakangi lensa, red) saat melantik pengurus Badan Kebudayaan Nasional Daerah Kota Magelang pada malam puncak Juni Bulan Bung Karno tingkat Kota Magelang. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Ketua DPC PDIP Kota Magelang Budi Prayitno melantik budayawan Condro Bawono, sebagai Ketua Badan Kebudayaan Nasional Daerah Kota Magelang.

Pelantikan Ketua Badan Kebudayaan Nasional Daerah (BKND) Kota Magelang  tersebut bersamaan dengan “Malam Puncak Juni Bulan Bung Karno” tingkat Kota Magelang di GOR Samapta, Kompleks Gelora Sanden, Kota Magelang, Selasa (22/6) malam.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Magelang, Budi Prayitno mengatakan, PDIP  akan selalu memperjuangkan budaya lokal  agar tetap bisa berkembang di tengah arus masuknya budaya asing yang masuk.

“Bung Karno pernah menyampaikan, bombardir masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia sangat masif, oleh karena itu PDI Perjuangan akan selalu menjaga budaya lokal daerah,” kata Budi Prayitno.

Ia menambahkan, Badan Kebudayaan Nasional Daerah  Kota Magelang harus  sesuai dengan konsep Trisakti Bung Karno. Yakni, berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi dan  berkepribadian di bidang kebudayaan.

“ Inilah jalan PDI Perjuangan untuk selalu membumikan Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Sesuai dengan tema Bulan Bung Karno tahun ini yaitu ‘Bhinneka Tunggal Ika, Kerja Gotong Royong Untuk Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat” katanya.

Pada kesempatan itu, Budi Prayitno  mengatakan, PDI Perjuangan Kota Magelang telah menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa di wilayah Magelang Raya , saat ini  banyak sekali budaya yang harus di-uri-uri.

Ia juga berharap, agar Badan Kebudayaan Nasional Daerah yang baru dilantik tersebut selalu bersinergi dengan berbagai pihak yang ada. Seperti dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, selain itu juga bermitra dengan Komisi C DPRD Kota Magelang.

“BKND Kota Magelang akan selalu berkiprah dan bersinergi dengan pemerintah, dan akan berkolaborasi dengan semua tokoh budaya dan agama untuk bisa memajukan kebudayaan di kota Magelang, yang akhirnya,” ujar pria yang akrab dipanggil  ‘Udik’

Ketua BKND yang baru dilantik, Condro Bawono mengatakan, sebenarnya dirinya tidak layak menjadi  Ketua BKND Kota Magelang. Karena, dirinya sudah tidak muda lagi dan juga ia merasa agak “gaptek” serta kurang akses ke generasi milenial.

“Sebenarnya saya tidak layak menjadi ketua. Seharusnya ketua  yang berusia di bawah 35 tahun, melek teknologi, dan kaya akses ke generasi millennial,” katanya.

Ia menambahkna, pancaroba kebudayaan akan sangat berpengaruh pada karakter generasi millenial, dan mereka  yang akan menentukan kualitas republik kita di era 5G dan lainnya.

Pada  puncak “Malam Puncak Juni Bulan Bung Karno” tingkat Kota Magelang tersebut, juga diisi dengan doa lintas agama dari Paguyuban Umat Beriman Magelang (PUBM) dan pergelaran wayang kulit pakeliran ringkes empat dalang muda Magelang.

Empat dalang muda tersebut, yakni  Ki Muhammad Ardiyanto (Mas Ngabehi Ardiyanto Prajabudaya), Ki Ryan Yuniar Adi Putra, Ki Royan Desta Ramadhan dan Ki Henokh Aldebaran Ngili (yang juga Sekretaris BKND Kota Magelang, dengan mengambil lakon “Renggabumi”.

Yon