blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Di Kota Tegal, Jawa Tengah seorang ibu dari pasien positif Covid-19, Endang Ratiningsih (57) warga Jalan Jatisari Gang Syarifin 3, RT 02 RW 01 Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal menolak di-swab oleh petugas medis. Endang mengunci diri di kamar saat petugas medis hendak melakukan swab di kediamannya Senin (21/6/2021).

blank
TRACING – Petugas medis Puskesmas Tegal Selatan melakukan Tracing dengan swab terhadap keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 02 RW 01 Kelurahan Debong Tengah. (foto: nino moebi)

Endang diswab lantaran serumah dengan putranya Teguh Wahyudi (43) yang positif Covid-19 dan saat ini Teguh sudah dua hari dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Upaya tracing keluarga Teguh oleh petugas medis Puskesmas Randugunting Tegal Selatan untuk melakukan swab terhadap satu rumah yakni istri Teguh, Sapta Rini (32) putri pertama Teguh, Yasmin Nasywaa Kamilah (9), putra kedua Teguh,
Sami Hardian Er Rabbani (3) dan adik kandung Teguh, Wahyu Subagio (36) berhasil dilakukan.

Satu rumah hanya satu orang Endang yang merupakan ibu kandung Teguh, tidak mau dilakukan swab karena ketakutan hingga mengunci diri dari dalam. Berulang-ulang dibujuk oleh putranya Wahyu tetap tidak mau membukakan pintu kamar. Bahkan petugas medis telah membujuk, mengetuk pintu kamar berkali-kali, memberikan sosialisasi dan pengertian tetap tidak mau membuka pintu.

“Ibu Endang tidak mau di swab yang kita khawatirkan kalau kita tidak ambil swab malah kecolongan dianya apalagi lansia bisa risiko buat lainnya,” kata tenaga medis Endan.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan Debong Tengah, Heri Dwi Ranto mengatakan, sebelumnya Teguh Wahyudi pulang dari Jogjakarta mengalami keluhan sakit yang ternyata positif Covid-19 dan saat ini dirawat di RSUD Kardinah.

Saat ini istri Teguh sudah mengalami keluhan batu, pilek dan ada sesak nafas berat di dada.

Dikatakan, keluarga yang satu rumah dengan Teguh Wahyudi sudah mau dilakukan swab, tapi ibunya tidak mau, karena ketakutan akhirnya mengunci diri di kamar. Sudah dibujuk juga tidak mau membukakan pintu.

“Sebelumnya dibujuk untuk vaksin saja tidak mau alasanya juga sama karena takut,” ungkap Heri.

Karena satu rumah sudah melaksanakan isoman pihaknya akan koordinasi dengan Ketua RT, RW dan kader-kader Pos Yandu untuk mempersiapkan jogo tonggo.

Nino Moebi