blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar ketika menghadiri pelatihan Destana di Desa Kalibening Sukoharjo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABSRU.ID)-Guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat sebagai relawan dalam menghadapi bencana, Pemerintah Desa Kalibening Sukoharjo Wonosobo menyelenggarakan pelatihan bagi 40 orang relawan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Pelatihan yang dibuka Wakil Bupati Wonosobo M Albar mendatangkan narasumber dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan Fasilitator Destana BPBD Wonosobo.

“Kegiatan sosialisasi dan pelatihan destana ini dalam rangka untuk memberikan wawasan menguatkan ketangguhan melatih kemandirian relawan dan masyarakat dalam mengantisipasi atau menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di Desa Kalibening,” ujar M Albar.

Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, relawan Destana dapat menularkan pengetahuan yang didapat ini kepada masyarakat agar lebih siap siaga dalam menghadapi bencana dan dapat mengukuhkan diri dari dampak bencana tersebut.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, Forkompimcam Sukoharjo, perangkat Desa Kalibening dan
Kasi Bidang Penanggulangan Kebencanaan BPBD Jawa Tengah, Muhammad Chomsul.

Muhammad Chomsul, mengapresiasi dan terima kasih atas kerja sama Pemkab Wonosobo dalam kegiatan pelatihan Destana ini. Acara ini dinilai penting karena lebih pada teknis penanganan bencana dan pengadaan sarpras atau alat bantu bencana lainnya.

Materi Pelatihan

blank
Pemateri dari BPBD Jateng tengah menyampaikan paparanya. Foto : SB/Muharno Zarka

Tim Narasumber dan Fasilitator Destana, yang dipandegani Hening Budiyanti dalam penyampaian materinya menjelaskan tentang awal mula pembentukan BNPB, BPBD hingga ke Destana. Lembaga tersebut yang selama ini menangani masalah kebencanaan di berbagai tempat.

Hening berharap setelah pelatihan ini relawan Destana yang sudah dibentuk dan ditetapkan wajib memiliki tiga hal dasar, yaitu harus mengenali potensi bencana yang ada di desa, tanggap ketika terjadi bencana, dan mampu secara mandiri melakukan proses penanganan terjadinya bencana.

Fasilitator Destana yang menjadi narasumber pada pelatihan ini memberikan materi terkait dengan upaya untuk meminimalisir terjadinya bencana dan juga cara ketika terjadi bencana mulai dari membuat rancangan sistem peringatan dini, resiko ancaman bencana dan juga membuat peta desa dimana untuk mengetahui daerah atau wilayah rawan bencana.

“Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu penerapan mitigasi bencana. Mitigasi yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” paparnya.

Anggaran pelatihan Destana ini dibiayai langsung dari BPBD Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan relawan Destana ini bisa menyiapkan diri dan membagi ilmu yang dimiliki kepada masyarakat lainnya.

“Sehingga masyarakat bisa menganalisa dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin bisa terjadi di Desa Kalibening ini. Apalagi Wonosobo termasuk zona merah bencana alam,” ujarnya.

Muharno Zarka