blank
Foto: https://corona.jepara.go.id/
blank
Abdul Wachid (Anggota DPR RI Komisi VIII/Ketua DPD Gerindra Jateng). Foto: dok/ist

JEPARA (SUARABARU.ID)– Lonjakan kasus positif covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Jepara, membuat anggota DPR RI Abdul Wachid, merasa prihatin. Wakil rakyat asal Desa Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara ini, menyoroti lemahnya penerapan protokol kesehatan di perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di kawasan Jepara bagian Selatan.

Saat ini, kawasan Jepara bagian Selatan mulai dari Kecamatan Nalumsari, Mayong, Kalinyamatan hingga Pecangaan, sudah masuk zona merah covid-19. Sedangkan di kawasan Jepara Utara atau lainnya, berstatus zona oranye atau kuning.

Disinyalir, salah satu faktor yang mempengaruhi lonjakan kasus di Jepara Selatan yakni, tingginya mobilitas para pekerja, seiring aktivitas industri atau pabrik-pabrik besar di kawasan itu. Jumlah pekerja di pabrik-pabrik besar yang memproduksi garmen hingga sepatu ini, mencapai puluhan ribu orang.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Penjualan Pil Sapi, Ribuan Barang Bukti Ditemukan

Menurut Abdul Wachid, kondisi itu berpotensi mempercepat penyebaran covid-19 di Jepara. Terlebih, saat ini di kabupaten tetangga yakni kabupaten Kudus, sudah ditemukan covid-19 B.1.617 atau varian Delta asal India, yang lebih infeksius dan ganas dibanding varian sebelumnya.

Dan para pekerja pabrik-pabrik besar di Jepara itu tidak hanya warga sekitar, namun banyak juga yang berasal dari Kudus, Demak, dan Pati, yang masuk kategori zona merah covid-19.

”Makanya prokes harus lebih diperketat untuk menekan penyebaran covid-19. Harus ada tes PCR atau minimal swab antigen, untuk para pekerja setiap tiga hari sekali. Kalau hanya pakai masker atau thermo gun saja jelas tidak memadai,” kata Abdul Wachid dalam rilis resminya, Kamis (17/6/2021).

BACA JUGA: Bupati Pastikan Kesiapan Tempat Isolasi Mandiri Tingkat Desa

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara, pada Rabu (16/6/2021), terjadi penambahan 241 kasus positif. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak covid-19 masuk ke wilayah Jepara.

”Jika ditotal, jumlah warga Jepara yang terpapar covid-19 ada sebanyak 10.686 orang. Itu yang ketahuan. Saya kira masih banyak yang tidsk terdeteksi. Dari jumlah itu, 8.346 orang dinyatakan sembuh, 1.757 orang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi, dan 583 orang dinyatakan meninggal dunia.

Abdul Wachid yang juga Ketua DPD Gerindra Jateng itu menambahkan, pihaknya sudah menginstruksikan pada semua anggota DPRD Jepara Fraksi Gerindra, agar mengawal persoalan covid-19. Tujuannya, agar kebijakan penanganan covid-19 yang ditempuh Pemkab Jepara cepat dan tepat sasaran.

BACA JUGA: Tragis, Ibu Hamil 35 Minggu Meninggal Setelah Tiga Hari Gagal Dapatkan Ruang Perawatan di RS

”Covid-19 ini masalah serius. Upaya antisipasi harus terus dilakukan. Jepara Selatan sudah merah, makanya harus dicegah jangan sampai nanti merembet hingg kawasan Utara,” tandasnya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Joko Prakoso. Saat ini, di Desa Banyuputih ada 45 warga yang positif Covid-19 dan lima di antaranya sudah meninggal dunia.

Menurut Joko, di desanya ada empat perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai ribuan orang. Di desanya juga terdapat 120 tempat kos yang menampung para pekerja, khususnya yang berasal dari luar daerah.

”Mereka ada yang berasal dari Kudus dan sekitarnya. Ini yang membuat saya khawatir angka kasus di desa ini terus naik. Apalagi mobilitas pekerja sangat tinggi. Saya ingin Pemkab Jepara atau Satgas Covid-19 tak bosan mengingatkan perusahaan, agar lebih ketat dan taat prokes,” tegas Joko Prakoso.

Riyan