blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan rombongan ketika berada di Dusun Kyuni Desa Bogoran Sapuran. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dusun Kyuni, Desa Bogoran, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, menjadi salah satu klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Wonosobo.

Sebanyak 25 orang warga dusun tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tracking efektif oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) terhadap hampir 300 penduduk setempat.

Bupati Afif Nurhidayat bersama Wakil Bupati M Albar, yang Rabu (16/06/2021) meninjau langsung kondisi di Dusun Kyuni mengaku sangat apresiatif terhadap jajaran Satgas Covid-19 Desa Bogoran yang telah bahu-membahu menerapkan prokes ketat demi mencegah meluas dan bertambahnya kasus.

“Apa yang telah diterapkan di Dusun Kyuni ini layak menjadi percontohan bagaimana upaya mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak menyebar. Karena ada komitmen seluruh warga untuk menaati arahan dari aparat maupun Satgas Desa,” tutur Afif.

Kepala Desa Bogoran, Tugiantoro membenarkan pihaknya memang memberlakukan pengawasan ketat terhadap seluruh warga, khususnya yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.

“Seluruh warga kami imbau untuk tidak keluar rumah sepanjang tidak ada keperluan mendesak dan tetap menerapkan prokes mulai dari disiplin mencuci tangan, mengenakan masker hingga menjaga jarak dan menjaga daya tahan tubuh agar tak terinfeksi corona,” jelasnya.

Satgas Covid-19 Desa Bogoran dibantu Satgas Covid-19 Kecamatan Sapuran juga melarang warga keluar masuk dusun demi menghindarkan mereka terpapar Covid-19, dengan memasang banner peringatan Dusun Kyuni adalah zona merah yang wajib dihindari.

Edukasi Persuasif

Tak hanya itu, bagi warga yang terkonfirm positif Covid-19, meski seluruhnya tanpa gejala tetap wajib mengisolasi diri di rumah masing-masing. Apabila terbukti melanggar ketentuan langsung dikirim ke tempat isolasi komunal di BLK Wonosobo.

“Ini sudah kami buktikan, di mana salah satu perangkat desa kami yang melanggar ketentuan langsung kami kirim ke BLK. Warga lain juga saya minta disiplin menerapkan prokes Covid-19 secara ketat,” bebernya.

Apresiasi terhadap penerapan prokes dalam upaya menuntaskan Covid-19 di Kyuni juga datang dari Wakil Bupati M Albar. Orang nomer dua di Wonosobo itu, berharap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 agar bisa segera sehat kembali.

Menurutnya, secara umum kesadaran warga untuk mematuhi prokes saat ini cenderung menurun sehingga diperlukan upaya lebih serius, dalam rangka menguatkan kembali kewaspadaan agar Covid-19 tak meluas di Wonosobo.

“Dalam beberapa waktu terakhir ini secara jelas di beberapa tempat sudah ada kegiatan-kegiatan yang mengundang keramaian dan tidak mengajukan ijin kepada Satgas Covid-19 Kecamatan,” ungkapnya.

Tehadap kondisi tersebut, pihaknya mengaku, masih berupaya secara persuasif dengan melakukan pendekatan kepada pihak penyelenggara agar lebih kooperatif dalam upaya penerapan prokes Covid-19.

“Kami bukan ingin melarang. Namun memang harus ada pembatasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang massa dalam jumlah banyak, agar standar protokol kesehatan poencegahan Covid-19 juga dapat dilaksanakan secara efektif,” tandasnya.

Kepada insan media, Wabup meminta agar lebih banyak publikasi bersifat edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap potensi bahaya paparan virus Corona. Karena saat ini ada indikasi varian baru virus yang diduga berasal dari India sudah masuk ke Wonosobo.

Muharno Zarka-mul