swab
Tim dari Laboratorium Kesehatan Kota Magelang dan Puskesmas Magelang Utara saat melakukan swab antigen dan PCR terhadap ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Untidar Magelang. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)-Tim Laboratorium Kesehatan Kota Magelang dan Puskesmas Magelang Utara melakukan  tes swab massal terhadap ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil  Universitas Negeri  Tidar (Untidar) Magelang.

Tes swab antigen dan PCR tersebut dilakukan, setelah ditemukan 17 mahasiswa Untidar Magelang  terkonfirmasi positif covid-19, usai mengikuti gathering di Desa Tirtoyoso, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pada 4-6 Juni lalu.

“Tes swab antigen dan PCR ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 terhadap kontak erat dari klaster gathering mahasiswa Untidar Magelang,” kata Kepala Puskesmas Magelang Utara, Istikomah.

rektor
Rektor Untidar Magelang, Mukh Arifin. Foto: Yon

Istikomah mengatakan, tes swab antigen dan PCR tersebut  merupakan tindak lanjut atas laporan pertama klaster gathering mahasiswa Untidar pada 9 Juni lalu.

Menurutnya, dari laporan pertama tersebut pihaknya langsung melakukan tes kepada yang bersangkutan dan  juga penelusuran  terhadap kontak erat atau juga yang memiliki hubungan epidemologis.

Ia menambahkan, 10 mahasiswa yang pada awal terkonfirmasi positif covid-19 tersebut langsung dilakukan karantina di Wisma Atlet  milik Pemkot Magelang di kawasan Bayeman, Kelurahan Kemirirejo.

Kemudian, karena yang terkonfirmasi positif tersebut bertambah menjadi 17 orang, kemudian mereka dipindahkan di tempat isolasi mandiri yang disediakan Pemkot Magelang yakni di Hotel Borobudur Indah yang beralamatkan di Jalan A Yani, Kota Magelang.

“Dan kini bertambah lagi yang terpapar covid-19 menjadi 20 orang. Tiga tambahan tersebut bukan berasal dari klaster gathering tersebut, melainkan dari kalangan civitas akademika,” katanya.

https://suarabaru.id/2021/06/14/usai-ikuti-gathering-17-mahasiswa-untidar-magelang-terpapar-covid-19/

Tidak Ada Izin

Terpisah, Rektor Untidar, Mukh Arifin mengatakan, kegiatan  gathering yang dilakukan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil tersebut, di luar agenda kampus dan tidak ada izin dari pihak universitas.

“Dari universitas memang tidak mengeluarkan izin. Jadi kalau mereka mengadakan acara,  ya aktivitas ditanggung jawab sendiri. Maksudnya bukan kemudian kami lepas nggak, artinya ini pembelajaran bagi kita semua,” kata Mukh Arifin.

Menurutnya,  sebenarnya dari pihak Untidar sendiri  sudah membatasi, tidak ada kegiatan tatap muka baik pembelajaran maupun ekstrakurikuler. Dan dari pihak kampus  sendiri tidak memberikan izin.

Ia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti awal kegiatan  gathering  yang dilakukan  para mahasiswa Fakultas Teknik Sipil tersebut. Dan dirinya mengetahui setelah adanya kejadian yang menyebabkan 17 mahasiswanya terpapar covid 19. Yon