blank
Para pemangku kepentingan di Jawa Tengah menandatangani komitmen untuk menyukseskan UKBI Adaptif Merdeka. Foto: Balai Bahasa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melaksanakan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Jawa Tengah dalam rangka pemartabatan bahasa Indonesia.

Kegiatan yang bertajuk “Koordinasi Diseminasi Kemahiran Berbahasa bagi Pemangku Kepentingan di Jawa Tengah” dan difasilitasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini dilaksanakan, di Hotel Patra Jasa, baru-baru.

Sebanyak 69 pemangku kepentingan di Jawa Tengah yang berasal dari Dinas Pendidikan se-Jawa Tengah, Cabang Dinas Pendidikan wilayah se-Jawa Tengah, perguruan tinggi di Jawa Tengah, asosiasi profesi di Jawa Tengah, dan institusi penyeleggara sertifikasi profesi mengikuti kegiatan ini.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak, menyampaikan dalam sambutan pembukaan mengatakan, UKBI merupakan instrumen yang sahih dan andal untuk  mengukur kemahiran penutur berbahasa  Indonesia.

“Di dalamnya tercakup kontinum aspek  kemahiran pada jenjang kemahiran  terendah hingga yang tertinggi. UKBI dikembangkan menjadi UKBI Adaptif Merdeka yang dilaksanakan secara daring sejak diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 29 Januari 2021,”  kata Abdul Khak.

Dengan pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka secara daring, tambah Abdul Khak, peuji dapat mengikuti UKBI dari berbagai daerah bahkan luar negeri. UKBI Adaptif Merdeka dapat mengukur kemahiran berbahasa Indonesia tulis dan lisan peuji yang meliputi kemahiran mendengar, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara.

“UKBI dapat diikuti oleh masyarakat penutur bahasa Indonesia, baik penutur jati maupun penutur asing, dari berbagai status maupun profesi  dengan mendaftarkan diri melalui laman ukbi.kemdikbud.go.id.,” kata Abdul Khak dalam presentasinya.

Koordinasi diseminasi juga menghadirkan narasumber Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto, dan Dekan FKIP Unissula Semarang, Turahmat.

“Selama ini UKBI belum resmi ditetapkan sebagai syarat kelulusan pelajar, mahasiswa, atau tenaga profesional sehingga penggunaannya belum dipandang penting oleh masyarakat. Sementara itu, keberadaan bahasa Indonesia menunjukkan muruah bangsa Indonesia,” kata Turahmat.

Penandatanganan komitmen bersama untuk menyukseskan UKBI Adaptif Merdeka merupakan agenda utama dalam kegiatan ini. Komitmen itu merupakan bentuk kepedulian para pemangku kepentingan di Jawa Tengah terhadap UKBI sehingga UKBI Adaptif Merdeka dipertimbangkan untuk menjadi persyaratan kepentingan tertentu.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah menutup acara ini. Menurut Ganjar, selama Maret—Mei 2021 2.293 siswa SMP, SMA, dan SMK di Jawa Tengah talah mengikuti Giat UKBI Adaptif Merdeka.

“Pada Juni 2021 telah terjadwal beberapa agenda Giat UKBI Adaptif dengan peserta sekitar 2.000 siswa. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk sosialisasi UKBI Adaptif ini,” kata Ganjar Harimansyah.

wied