blank
Kapolda Jateng Irjen, Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto dan para pejabat Polda maupun Kodam IV/Diponegoro saat Konferensi Pers terkait penanganan Covid-19 wilayah Kudus. Foto: Ning

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto mengajak Pemda Kudus dan tokoh masyarakat untuk bahu membahu dalam menangani lonjakan angka Covid-19 di wilayah Kudus.

Hal itu disampaikan saat gelar Konferensi Pers di Makodam IV/Diponegoro, Selasa (8/6/2021).

Dalam penanganan Covid-19 di Kudus, Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro sepakat menambah 32 armada kendaraan bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-Karasidenan Pati.

“Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat dan mau diisolasi mandiri,” kata Luthfi.

Pada kesempatan tersebut, Luthfi membenarkan bahwa di wilayah Jawa Tengah akan memberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi Covid-19. “Ini akan dijadikan role model manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait Covid-19,” ujar Luthfi.

Menurutnya, langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain, sehingga managemen ini akan berjalan di daerah lain sesuai dengan SOP managemen kontijensi Covid-19 yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.

“Sehingga tidak ada wilayah kita yang nanti tidak tersentuh oleh kerjasama antara TNI/Polri dan Pemda,” tandasnya.

Kapolda menyatakan akan mengevaluasi langkah-langkah ini selama 1-2 Minggu. “Saya yakin dan percaya bahwa langkah kita mampu mengikis Covid-19 di wilayah Kudus,” ujarnya.

Diketahui, Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro mencoba memperbaiki data dengan menggabungkan data yang sudah ada, baik dari TNI/Polri maupun dari Pemda.

Melalui data tersebut akan ditentukan berapa perkembangan masyarakat yang positif, sembuh dan meninggal.

Sementara itu Mayjen TNI Rudianto memberi penekanan terhadap beberapa SOP, diantaranya, bagaimana cara menggunakan dan melepas APD agar tidak membahayakan tenaga kesehatan (Nakes) itu sendiri.

Pangdam juga menekankan pada SOP bagaimana Nakes menangani Covid-19 di puskesmas, rumah sakit, dan SOP ketika Nakes berada di laboratorium.

“Kita juga cek laboratorium di sana, dan ternyata harus ada sedikit perbaikan. Selama 2 atau 3 hari kedepan laboratorium di Kudus akan diperbaiki. Sehingga sementara penggunaan laboratorium akan bekerjasama dengan Undip dan RS di Salatiga,” tambahnya.

Pangdam memastikan untuk 3 hari kedepan laboratorium Kudus bisa dipakai kembali.

Menurut Pangdam, pihaknya juga menyoroti pelaksanaan evakuasi mulai dari penjemputan masyarakat dari desa masing-masing, untuk dikumpulkan di Rusunawa di Kudus dan selanjutnya akan diberangkatkan di Asrama Haji Donohudan di Boyolali.

Pihaknya akan terus mengevalusi pelaksanaan evakuasi tersebut dan memperbaikinya secara terus menerus, sehingga pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik, dan masyarakat yang terpapar saat dievakuasi akan merasa nyaman.

“Setiap pagi kami selalu berkonsultasi dengan Pemerintah Pati, Jepara, Demak Semarang, dan sekitarnya. Kita harapkan ini tidak berimbas ke daerah lainnya,” tutur Pangdam.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol M. Rudy Syafirudin dan Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F. Sutisna, serta pejabat Kodam IV/ Diponegoro.

Ning