blank
Bupati Kudus Hartopo usai rakor dengan Kapolri dan Panglima TNI. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus akan mengevakuasi seluruh pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri ke asrama haji Donohudan. Kebijakan tersebut merupakan hasil rakor penanganan Covid-19  bersama Kapolri, Panglima dan sejumlah pejabat tinggi lain, di Comand Center, Minggu (6/6).

“Untuk yang isolasi mandiri di rumah, segera akan dievakuasi untuk isolasi terpusat. Rencana akan di Donohudan (asrama haji ,red). Insyaallah, akan dilakukan mulai besok,”kata Bupati Kudus Hartopo, usai pelaksanaan rakor.

Menurut Hartopo, Pemkab bersama pemerintah provinsi akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan kebijakan tersebut. Kapasitas di Donohudan, kata Hartopo mencapai 700 an. Untuk sisa pasien isolasi yang tak tertampung akan dioptimalkan pusat isolasi yang ada di Kudus.

“Prioritas akan diarahkan ke sana karena fasilitasnya lebih lengkap dan lebih nyaman serta ada dokter spesialis. Untuk sisanya, kita optimalkan di sini (Kudus),”tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto mengatakan persyaratan isolasi mandiri di rumah memiliki syarat yang sangat sulit dipenuhi. Diantaranya adalah memiliki ruang terpisah dengan anggota keluarga lain serta tidak boleh berinteraksi dengan orang lain.

Dengan syarat yang sulit tersebut, kata Yulianto, Pemprov sudah mempersiapkan isolasi terpusat di dua tempat yakni asrama haji Donohudan dan Kampus BPMESD di Srondol.

“Kapasitasnya cukup banyak sekitar 800 pasien, dan hari ini kita siapkan personel untuk isolasi,”ujarnya.

Menurut Yulianto, untuk proses evakuasi akan menggunakan armada dari TNI/Polri. Yulianto mengatakan untuk hari ini, kemungkinan sekitar 300 pasien isolasi mandiri bisa segera dievakuasi.

Yulianto, mengungkapkan ruang isolasi terpusat di Donohudan tersebut saat ini sudah terisi sekitar 109 orang yang berasal dari Boyolali dan sekitarnya. Di sana, ada petugas yang standby 24 jam selama 3 sift.

“Setiap sift ada petugas dokter, perawat dan lainnya. Jika memang bertambah banyak, jumlah personel akan kami tambah,”ujarnya.

Yulianto menambahkan, para pasien yang akan dievakuasi tersebut adalah pasien yang saat ini menjalani isolasi di rumah-rumah.

Lebih lanjut, kata Yulianto, tempat isolasi dimanapun sebenarnya sama saja bagi pasien tanpa gejala. Seperti di desa, atau tingkat kabupaten sebenarnya sama saja.

“Karena untuk mempercepat penanganan, maka kami akan tarik ke Provinsi,”tandasnya.

Hanya saja penarikan pasien gejala ringan untuk isolasi di tempat khusus tersebut dilakukan untuk memutus rantai penularan.

Berdasarkan data Satgas, jumlah pasien Covid-19 Kudus yang menjalani isolasi mandiri di rumah sangat banyak yakni mencapai 1.230 orang. Jumlah pasien tersebut tersebar di hampir semua desa di semua kecamatan yang ada di Kudus.

Tm-Ab