blank
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, saat di Balkondes Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang. Foto: Ist

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno didampingi ananda Omesh dan Mitty Zasia mengunjungi Desa Wisata Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat 4 Juni 2021. Kunjungannya dalam rangka menyosialisasikan  Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021 mulai 22 Mei sampai 25 Juni 2021.

“Tadi saya sudah WA Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah), kami berharap Provinsi Jawa Tengah akan memasukkan desa-desa wisata yang tentunya sudah berkelas dunia seperti Karangrejo, Candirejo, dan beberapa desa wisata lainnya. Harapan kami akan ada 500 desa wisata yang akan ikut berpartisipasi, tentunya merupakan bentuk adaptasi kita di tengah covid-19,” kata Sandiaga Uno usai mengunjungi Balkondes Candirejo.

Dia mengatakan, kondisi pandemi telah memaksa pelaku wisata untuk mengadopsi keterampilan-keterampilan baru. Desa wisata menjadi andalan  Kemenparekraf untuk mendobrak pariwisata.

“Saya harapkan desa wisata yang sudah tersertifikasi secara berkelanjutan seperti Candirejo ini bisa menginspirasi. Jadi ini adalah bentuk kebijakan yang berpihak kepada masyarakat pada lini terbawah. Desa wisata ini adalah simbol kebangkitan ekonomi nasional,” ujarnya.

Menurutnya, Desa Candirejo dipilih dalam kegiatan sosialisasi itu karena merupakan salah satu dari 16 desa terpilih yang menerima sertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan. Desa Wisata Candirejo juga yang pertama di Kabupaten Magelang yang tersertifikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno juga meninjau stan-stan UMKM yang tersedia di Balkondes Candirejo. Dia juga memborong beberapa produk UMKM yang tersedia seperti keripik tempe dan batik.

Kepala Disporapar Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho menjelaskan, Pemprov Jateng terutama di Kabupaten Magelang memberikan stimulasi dana pengembangan desa wisata dalam tiga strata yaitu desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, dan desa wisata maju.

“Artinya kami juga akan menyambut kebijakan dari Pak Sandiaga Uno supaya ada sinkronisasi. Bukan hanya membangun desa, tetapi desa membangun, itulah konsep negara hadir yang kita inspairing kan kepada desa,” jelasnya.

Dukungan dana bagi desa wisata berasal dari APBD Rp 100 juta untuk desa wisata rintisan, Rp 500 juta untuk desa wisata berkembang, dan Rp 1 miliar bagi desa wisata maju. “Harapan kami, desa wisata yang maju dapat bersaing dalam kancah internasional,” pungkas Sinoeng.

Eko Priyono