blank
Ilustrasi. Foto; Ist

blank

SUATU hari kedatangan tamu pengembara berpenampilan nyleneh. Ide-idenya lucu, dan spontan. Pandangan orang berbeda tentang dirinya. Ada yang meyakininya sebagai orang “sakit”, ada yang menganggapnya orang sakti.

Yang membuat saya bertanya-tanya itu, dalam tasnya tamu berambut panjang itu menyimpan foto-foto saat  diterima Presiden Soeharto di kediaman Jalan Cendana. Tamu unik itu mengaku bahwa dirinya itu Ratu Adil Imam Mahdi.

Mengamati kecerdasan dan perilakuknya, saya meyakini orang itu sedang menjalani laku “menghinakan” diri atau disebut malamatiyyah, gerakan yang dipelopori Hamdun Al-Qashahar yang bujuannya untuk membunuh riya; ujub, takabur di hadapan manusia.

Mereka yang dalam proses laku itu, memang nyleneh, seperti dilakukan Ibnul Karanbi yang sengaja mencuri di pasar. Ada yang kencing sambil berdiri ditengah khalayak. Mereka lebih senang dihinakan manusia, bahkan saat beribadah atau melakukan kebaikan lainnya dilakukan dengan sembunyi untuk menghindari “sanjungan” sesama manusia.

Orang  jadzab itu sedang mengalami kondisi tertentu dalam mengingat-Nya. Layaknya orang mendengarkan musik atau rekaman pelawak melalui headset, saking   asyiknya  dia  refleks menari atau tertawa. Orang yang tidak memahami kondisinya, sah saja menganggapnya gila.