blank

SLAWI (SUARABARU.ID) – Dampak penutupan sejumlah Obyek Wisata (OW) pada Minggu (16/5/2021) para pedagang dan pelaku usaha mengalami kerugian.

blank
PEDAGANG – Pedagang buah dan sayuran Daisah, meski merugi akbiat ditutup tapi tetap bersyukur. (foto: nino moebi)

Seperti yang dialami pedagang buah dan sayuran Daisah (50) warga Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, biasanya kalau OW Guci tidak ditutup dagangan buah dan sayur lakunya lumayan. Daisah mengaku dari dagang buah dan sayur kadang dapat Rp 100 ribu per harinya.

blank
USAHA – Ketua Paguyuban kuda tunggang OW Guci, Masruhi. (foto: nino moebi)

“Karena Guci ditutup, sama sekali dagangannya tidak laku, kosong tapi disukuri Al hamdulillah ga papa,” tutur Daisah.

Hal senada yang disampaikan Ketua Paguyuban Kuda OW Guci, Masruhi (28). Dampak penutupan OW Guci semua pedagang, persewaan kuda dan pelaku usaha yang ada mengalami kerugian.

Masruhi mengatakan, di OW Guci ada 30 kuda yang tergabung dalam paguyuban. Untuk sewa Rp 20 ribu sekali putaran dan kalau lagi rame Masruhi mengaku bisa meraup  Rp 600 ribu.

Masruhi berharap OW Guci dibuka kembali, himbauan untuk prokes sudah dilakukan, bahkan himbauan prokes melalui tulisan sudah terpasang dibeberapa tempat.

blank
Kepala Dinas Porapar Kabupaten Tegal, Saidno.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, Saidno menyampaikan, pihaknya telah mengajak para perwakilan pelaku usaha di OW Guci untuk dialog tentang kebijakan yang dilakukan oleh tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal atas perintah pimpinan mengambil langkah preventif untuk mencegah paparan Covid-19 di erea obyek wisata.

“Namun sifatnya sementara seperti yang disampaikan Kapolres Tegal AKBP M Iqbal Simarupang maupun Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar, In Sya Allah besok Senin (17/5/2021) dibuka kembali normal dengan penerapan prokes. Hal itu agar wisata tetap memberikan efek membahagiakan orang banyak, tapi juga memberikan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi produktif,” kata Saidno.

Penutupan untuk sementara sehari. Saidno tidak berani memberikan kepastian. Nanti akan ada evaluasi lebih lanjut. “Saya belum bisa memastikan apakah sehari atau berapa yang jelas ini sifatnya sementara,” tutur Saidno.

“Mudah-mudahan seluruh warga yang punya pelaku usaha di OW Guci diganti yang lebih berkah, yang lebih banyak dan bermanfaat untuk semua. Semoga pandemi segera berlalu, semua warga diberi kesehatan hingga dapat berkatifitas kembali,” pungkasnya.
Nino Moebi