blank
Habib Burohman (11) asal Desa Ngabean Mirit, Kebumen, tangannya terluka terkena mercon rawit yang meledak.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tragedi petasan meledak merenggut empat nyawa di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, belum membuat jera warga. Bahkan di desa itu Jumat (14/) sekitar Pukul 10.00 seorang anak lelaki 11 tahun terkena ledakan mercon rawit hingga melukai tangannya.

Ledakan mercon rawit itu terjadi di rumah Sugeng, Dukuh Depok, Desa Ngabean RT 01/04, Kecamatan Mirit, Kebumen. Korbannya Habib Burohman (11), menderita luka pada tangan kiri retak tiga jari dan harus dilarikan ke RSUD Prembun.

Menurut informasi, pada hari Jumat (14/5) mulai Pukul 10 00 korban bersama 3 temannya menyalakan petasan rawit yang dibungkus dengan gulungan kertas. Bocah lelaki itu terkena ledakan dan mengakibatkan 3 jarinya retak dengan luka berdarah.

Orang tua si anak, Sugeng, yang mengetahui anaknya terluka selanjutnya membawa korban ke Puskesmas Bonorowo. Namun tidak ada perawat, sehingga dibawa ke RSUD Prembun.

Tokoh masyarakat Desa Ngabean Kiai Agus Muhtar mengaku sedih sekaligus prihatin atas kasus tersebut. Pihaknya tak habis pikir, kasus meledaknya petasan yang mengakibatkan empat orang meninggal di desanya rupanya tak juga membuat jera anak-anak maupun orang tua.

Selaku masyarakat, Agus Muhtar menyayangkan kejadian serupa terulang di Desa Ngabean. Dirinya berharap pihak berwajib bersama Pemerintah untuk bertindak tegas dengan menyita petasan dan obat petasan yang dijual di masyarakat maupun merazia petasan di desa-desa di seluruh Kebumen.

“Hal ini penting untuk mengantisipasi kejadian serupa yang merugikan dan membahayakan masyarakat. Orang tua dan tokoh masyarakat harus terus menerus mengingatkan anak-anak dan  warganya akan bahaya petasan,”ujar Kiai Agus Muhtar.

Komper Wardopo