blank
Kain batik hasil karya peserta pelatihan di UPTD  BLK Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Blora. Foto: Ist

BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati Blora H Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati tertarik dengan kain batik hasil karya dari tangan-tangan kreatif para peserta pelatihan tahap 2 di UPTD  Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Blora.

Bupati pada kesempatan tersebut hadir dalam acara  Penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap II di UPTD BLK Kab. Blora, Senin 10 Mei 2021. Salah satu peserta dari kelas batik, Ika, dengan bangga menunjukkan hasil karyanya dan teman-teman pelatihannya, berupa kain batik cap dan tulis di hadapan Bupati dan Wakil Bupati.

Sembari menunjukkan lembaran kain batik dengan motif corak bunga dan aneka warna, pihaknya pun turut meminta saran agar kedepannya batik produksinya dapat dikenal luas. “Kami ingin bapak bupati dan ibu wakil bupati untuk merekomendasikan bagaimana kita harus menyalurkan dan mendistribusikan kain batik karya kita ini agar dikenal luas,” ucap Ika

Ika pun berharap agar Bupati dan Wakil Bupati berkenan untuk memakai batik hasil karya para peserta pelatihan di BLK. “Hasil karya kita, kami harapkan untuk digunakan dan dikenal oleh masyarakat blora dan dapat dipakai oleh bapak bupati  dan ibu wakil bupati, dan pemerintah,” Harapnya

Usai menyaksikan kain batik yang dipamerkan Ika, Arief Rohman mengapresiasi hasil karya batik yang menurutnya bagus dan menarik. Bahkan, Bupati dan Wakil Bupati berencana akan menggunakannya.

“Saya nanti coba beli hasilnya, nanti biar saya pakai sama Bu Wakil sekaligus untuk saya kenalkan, batiknya bagus-bagus,” ungkap Bupati dengan bangga, yang langsung disambut riuh gembira para peserta.

Bupati menjelaskan, di era pandemi ini salah satu hal utama yang menjadi permasalahan adalah pengangguran. Termasuk, pemerintah berupaya mendorong investor untuk membuka lapangan pekerjaan di Blora.

“Biar bisa menyerap tenaga kerja, apalagi yang sudah siap kerja ini (alumni pelatihan BLK) sudah punya skill keahlian tinggal nanti disalurkan,” ungkap Bupati

Gandeng Perbankan

Termasuk, Bupati mendorong agar sektor perbankan turut digandeng agar alumni BLK ini mendapat kesempatan kaitannya dengan pinjaman untuk modal jika ingin membuka usaha.

“Bagaimana nanti bisa mendapat pinjaman dengan skema KUR, skema yang paling murah kira-kira apa, jadi bisa dijadikan modal. Memang sering kendalanya setelah punya skill, pulang mau buka usaha peralatan dan sebagainya belum ada,” Jelas Mas Arief panggilan akrab H. Arief Rohman

“Maka ini nanti juga harus disambungkan dengan perbankan atau kita bisa ada pendampingan untuk mbak mas yang berusaha mandiri jadi pengen menciptakan lapangan kerja baru,” imbuhnya

Selanjutnya, H. Arief Rohman mengapresiasi adanya pelatihan yang dilakukan BLK. Ia berharap agar ilmu dan skill yang diperoleh para alumni pelatihan bisa digunakan untuk memperoleh pekerjaan maupun membuka lapangan pekerjaan.

“Saya mengapresiasi terselenggaranya pelatihan dan berharap para peserta  pelatihan yang telah lulus segera bisa mendapatkan pekerjaan dan hasil dari pelatihan bisa diimplementasikan kepada masyarakat,” ucap Bupati.

Bupati juga mendorong agar hasil karya para alumni pelatihan BLK untuk dapat di promosikan di Mal Pelayanan Publik (MPP).

“Kita buka MPP, nanti disana juga ada showroom untuk UMKM, hasil dari BLK ini bisa ikut dipromosikan,” pesan Arief

Sementara itu, Kepala UPTD BLK Blora Dra. Amik Kristanti  menyampaikan bahwa melalui APBN 2021 pihaknya menerima 17 program  kegiatan yang dilaksanakan tiga tahap.

 

“Tujuannya adalah untuk pencari kerja, sehingga nanti bisa mandiri di dunia usaha dan industri,” ucapnya.

Sebagai informasi, selama tahun 2018 hingga 2020, BLK Blora telah meluluskan 928 orang, yang berdasarkan data sebelum pandemi, sebagian besar telah membuka usaha sendiri atau memperoleh pekerjaan.

Amik merinci, pada tahap II yang dimulai 5 April 2021 dengan membuka kelas Tata Boga selama 18 hari, Komputer selama 33 hari, Jahit  selama 33 hari, Salon selama 33 hari serta Batik selama 33 hari. Dengan jumlah peserta masing-masing kelas 16 orang.

“Tiga bulan pascapelatihan, para alumni atau peserta diminta wajib melaporkan apakah sudah mendapatkan kerja atau belum,” pesannya

Turut ditampilkan hasil karya yang menarik dari para peserta yang lulus pelatihan BLK  berupa batik, taplak meja tas dan sebagainya. Selain itu, ditampilkan pula fashion show yang menampilkan busana apik nan menawan hasil kreasi para peserta pelatihan.

Kudnadi