blank
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo (depan kedua dari kiri), memberikan apresiasi atas penanganan klaster Kuryokalangan. Foto: dok/ist

PATI (SUARABARU.ID)– Kasus penularan covid-19 di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, dinyatakan rampung. Hal ini setelah 39 warga yang tertular, dinyatakan negatif setelah melakukan isolasi dan pengobatan secara intensif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Edy Siswanto mengatakan, hasil itu didapat setelah empat warga yang sebelumnya masih dinyatakan positif, kini telah negatif.

”Setelah diisolasi selama 10 hari, kemudian kita evaluasi dengan metode Swab PCR dan antigen, Alhamdulillah sudah dinyatakan negatif,” kata Edy, di ruang kerjanya Selasa (4/5/2021).

BACA JUGA: 300 Personel Amankan Lebaran 1442 H di Temanggung

Ditambahkan dia, sebelumnya ada 39 warga Kuryokalangan yang terpapar covid-19. Muasalnya diduga dari kegiatan hajatan seorang warga yang pulang dari rantau, dan diketahui positif corona. Dari pendeteksian yang dilakukan, warga yang mendatangi acara dan kontak erat lantas dinyatakan tertular virus.

Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lalu bergerak cepat dengan melakukan isolasi. Hingga kini dilaporkan, tidak ada lagi kasus kematian pada klaster Kuryokalangan.

Dia mewanti-wanti, agar warga Pati di tanah rantau, tak mudik terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya rantai penularan dari luar daerah.

BACA JUGA: Polres Kendal Gelar Apel Pasukan

”Saya juga berpesan, kalau ada yang terpapar, orangnya jangan dikucilkan. Kalau bisa dilakukan isolasi dengan baik, pasti sembuh,” paparnya.

Sedangkan Sekretaris Desa Kuryokalangan, Hayyin Nu’man, mengaku bersyukur akan kondisi ini. Dia berharap, tidak ada lagi kasus penularan covid-19 di wilayahnya.

Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan skrining ketat jika ada warganya yang mudik. Terkait hal itu, dia ingin warganya ketat mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Diberhentikan Sepihak, 20 THL Satpol PP Mengadu ke DPRD

Berdasarkan pengalaman pada 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan. ”Kalau ada yang datang, kita imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kita arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas,” paparnya.

Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.

”Ini pembelajaran bagi kita. Di Kuryokalangan ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satu pun,” ungkapnya, saat melakukan kunjungan kerja di desa itu.

Terkait bantuan, Yulianto menyebut, akan memberikan bantuan berupa masker, hand sanitizer termasuk edukasi kepada warga.

Riyan-Sol