blank
Ketua PWM NU Jateng Prof Dr Hj Ismawati, didampingi Ketua YKM NU Jateng Hj Maryam Achmad, menyerahkan bingkisan untuk berbuka puasa dari PT Unilever, kepada pengasuh PA Darul Hadlonah, Tahfib Al Hafidz. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pengurus Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, selama Ramadan 1442 H ini, telah membagikan 5.600 paket buka puasa, yang diberikan kepada 14 panti asuhan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak.

”Bantuan sebanyak 5.600 dos nasi dan lauk pauknya ini, kami terima dari PT Unilever Indonesia, yang telah bekerja sama dengan PP Muslimat NU,” kata Ketua PW YKM NU Jateng, Hj Maryam Achmad, di sela-sela kegiatannya, Senin (3/5/2021).

Kali ini, dalam kegiatan yang bertema ‘Berkah Rasa Satu Meja’, digelar bersama putra-putri penghuni Panti Asuhan Darul Hadlonal, Mangkang Kulon, Semarang.

BACA JUGA: Shalat Id Hanya Boleh Digelar di Wilayah Zona Hijau dan Kuning

blank
Sebelum diadakan buka puasa bersama, sejumlah pengurus YKM dan PWM NU Jateng beserta pengurus panti, melakukan foto bersama anak-anak penghuni PA Darul Hadlonah. Foto: dok/ist

Secara simbolis, Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jateng, Prof Dr Hj Ismawati didampingi Ketua YKM NU Jateng Hj Maryam Achmad, menyerahkan makanan untuk berbuka kepada pengasuh PA Darul Hadlonah, Tahfib AlHafidz dan Ridaul Maghfirah Al Hafidzah.

Sementara itu, Ketua PWM NU Jateng Prof Dr Hj Ismawati merasa bersyukur, karena di tengah pandemi covid-19, masih ada pihak-pihak yang mau berbagi, peduli kepada sesama, terutama anak-anak yatim piatu di panti asuhan.

Sedagkan Ketua YKM NU Hj Maryam Achmad menjelaskan, di PA Darul Hadlonah terdapat 26 santri putri dan 17 santri putra, serta 100 anak-anak non panti, yang tidak tinggal di asrama.

Alhamdulillah, hari ini kami mengelola 38 panti asuhan, tiga rumah sakit dan puluhan klinik se-Jawa Tengah,” ungkapnya.

Maryam sendiri merasa bangga, karena mereka yang tinggal di panti asuhan tumbuh menjadi manusia sehat dan cerdas. Buktinya, sudah ada yang mampu bersekolah sampai jenjang S2, dan kini menjadi dosen di UIN Walisongo Semarang.

Riyan-Sol