blank
Dampak erupsi Kawah Sileri Dieng sampai merusak lahan warga. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng kembali erupsi tadi malam, Kamis (29/4/2021) pukul 28.25 WIB. Semburan material erupsi kali ini lebih besar dibanding tahun 2018 dan 2017 lalu.

Berdasarkan pengamatan, Jumat (30/4/2021) di lokasi kawah Sileri di Desa Kepakisan, Batur, tanaman kentang, carica dan cabai milik warga terlihat rusak akibat terkena material erupsi Kawah Sileri. Bahkan, gardu yang berada di tepi atas kawah rusak di bagian atap lantaran tertimpa material erupsi.

“Jenis lontaran berupa batu dan lumpur. Jadi merusak tanaman dan atap gardu bolong karena tertimpa batu saat erupsi,” kata Surip Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Jumat (30/4/2021).

Surip menyebut, erupsi Kawah Sileri tahun ini lebih besar dibanding tahun 2017 dan 2018. Tahun ini, semburan material erupsi mencapai 500 meter. Sedangkan pada tahun 2018 lalu, sekitar 200 meter.

“Untuk semburan material erupsi, ke sisi selatan 400 meter, barat 200 meter, timur 300 meter dan utara 500 meter. Kalau tahun 2018 lalu itu sekitar 200 meter,” jelasnya.

Bahkan, akibat semburan material tersebut juga merusak alat pengukur suhu yang berada di sekitar Kawah Sileri. Sehingga untuk sementara pengukuran dilakukan secara manual.

“Pada erupsi kali ini juga merusak alat pengukur suhu kita. Itu karena terkena material erupsi. Jadi sementara untuk mengukur suhu dilakukan secara manual,” kata dia.

Muharno Zarka